BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Selama
proses pemasakan buah jeruk dan mangga akan mengalami perubahan fisik dan
kimia. Perubahan fisik meliputi perubahan kadar air, tekstur, dan warna,
sedangkan perubahan kimia yang terjadi antara lain perubahan kandungan asam dan
gula. Perubahan fisik akan terus terjadi selama proses pemasakan. Penurunan kadar air
disebabkan oleh adanya transpirasi dan respirasi. Respirasi mengubah senyawa
komplek (karbohidrat dan lemak) menjadi senyawa yang lebih sederhana (CO2 dan
air) dan energi. Tekstur
buah berubah akibat adanya perubahan tekanan turgor sel. Pada saat mentah,
umumnya buah memiliki tekstur yang keras dan semakin melunak selama proses
pematangan. Keras atau lunaknya buah dipengaruhi oleh kandungan pektin di dalamnya.
Pektin merupakan karbohidrat kompleks alami yang ditemukan pada dinding sel
semua tumbuhan dengan jumlah bervariasi. Seperti yang kita ketahui saat mentah
buah akan berwarna hijau, namun kebanyakan buah akan berubah warna menjadi
merah, kuning, orange, atau warna lainnya saat matang. Warna pada buah tentu
dipengaruhi oleh kandungan pigmen didalamnya. Warna hijau dipengaruhi oleh
kandungan klorofil.
Perubahan senyawa kimia
penyusun buah mentah menjadi senyawa-senyawa kimia penyusun buah matang. Reaksi
Kimia Yang Terjadi Pada Proses Pematangan Buah, Sifat kimiawi pada buah yang sering diamati yaitu Kadar vitamin C,
Kandungan vitamin C dapat menguap selama penyimpanan berlangsung.Selama
pemasakan, kandungan asam askorbat buah jeruk dan mangga menurun. Kandungan
asam askorbat lebih tinggi pada buah
matang hijau dan matang optimum, daripada buah yang telah masak. Penurunan
tersebut bergantung pada jenis asam organik, tipe jaringan, varietas, dan
kondisi penyimpanan. Perubahan rasa buah dari asam ke manis disebabkan adanya
perubahan asam organik menjadi gula sederhana.kandungan asam organik, fruktosa
dan glukosa ini juga mempengaruhi tingkat kemanisan buah matang nantinya.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum
Teknologi Industri Hortikultura dengan materi Perubahan Fisik Dan Kimia Selama
Pemetangan adalah “Untuk mengetahui
perubahan fisik dan kimia dan menghubungkan kedua sifat tersebut pada
buah-buahan selama pematangan”.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat
Fisik Buah
Secara umum, buah jeruk
terdiri dari bagian daging buah dan kulit. Bagian daging buah yang dapat
dimakan disebut dengan endokarp. Secara fisik buah jeruk mengkal agak lunak dan
berwarna hijau kekuningan, rasa yang manis keasaman dan memiliki bau yang kuat.
Sedangkan jeruk yang sudah matang adalah bertekstur lunak dan berwarna kuning
kehitaman berasa manis dan berbau lemah. Endokarp terdiri atas segmen-segmen
yang disebut carpel atau locule. Di dalam segmen-segmen tersebut terdapat
kantung-kantung sari buah yang berdinding tipis. Endokarp dikelilingi oleh
bagian jeruk yang dinamakan kulit (Ifan F, 2009).
Buah mangga
bermacam-macam ada yang bulat penih, bulat pipih, bulat telur, bulat memanjang
atau lonjong, ketebalan kulit bervariasi yakni berkisar antara 0,3-1,2 mm. buah
manga yang mengkal teksturnya keras, berwarna hijau tua dan berasa asam yang
baunya agak kuat. Sedangkan manga yang matang bertekstur lunak dan warnanya
hijau kekuningan dan berasa manis serta bau yang kuat. Di bawah kulit terdapat
daging yang tebalnya kira-kira antara 1,5-4 cm. Ketebalan daging buah ini
diukur dari lapisan tempurung biji luar (Christiano, 2012).
2.2 Sifat Kimia Buah
Kulit buah jeruk
terdiri dari flavedo dan albedo. Flavedo merupakan bagian kulit luar yang
terletak di bagian bawah lapisan epidermis dan mengandung kromoplas dan kantung
minyak, sedangkan kulit bagian dalam yang disebut albedo merupakan lapisan
jaringan busa. Bagian tengah buah jeruk disebut dengan core atau central plasenta
yang berbatasan dengan biji yang terdapat di dalam. Sifat kimiawi lainnya buah
jeruk adalah bau khas buah jeruk yang berasal dari daun, bunga, dan buah jeruk
itu sendiri yang disebabkan oleh adanya minyak yang mengandung beberapa
flavonoid. Salah satu diantaranya adaIah yang disebut hesperidin yang terdapat
pada semua jenis jeruk. Selain hesperidin masih terdapat flavonoid yang
spesiftk, yang dikenal dengan neo hesperidin, noringin, aurantamarin,
tangeritin, dan limonin. Dalam pengolahan buah jeruk unluk pembuatan sirop
jeruk kerap kali pula ditambahkan minyak dari jeruk itll sendiri, untuk
mcmberikan aroma dan rasa yang lebih setclah diencerkan.
Buah mangga menggandung
beberapa zat gizi yang bermanfaat untuk perbaikan gizi masyarakat. Daging buah
mangga yang berwarna merah oranye banyak mengandung vitamin A yang sangat
dibutuhkan tubuh. Selain vitamin A, buah mangga juga mengandung vitamin C.
Kandungan vitamin C mangga berkisar antara 6-30 mg/100 g buah. Mangga merupakan
buah yang disukai hampir segala bangsa, karena lezat. Sebagai buah konsumsi,
mangga terdiri dari tiga lapisan, yaitu kulit, daging dan biji. Komponen daging
buah mangga yang paling banyak adalah air dan karbohidrat. Selain itu juga
mengandung protein, lemak, macam-macam asam, vitamin, mineral, tanin, zat warna
dan zat yang mudah menguap. Zat menguap itu beraroma harum khas mangga. Di
bawah daging buah terdapat biji yang berlapiskan tempurung dan berserabut
(Puslitbang, 2004). Selama proses pengadaan produk dari buah mangga, biji yang
merupakan komponen 17-22% dari buah ini sering kali tidak digunakan dan menjadi
limbah (Legesse dan Emire, 2012). Sebuah penelitian memberikan nilai rerata
komponen dari biji mangga yakni karbohidrat (69,22-79,78%), lemak 7
(8,35-16,13%), protein (5,6-9,5%), komponen pati 92%, serat (0,14%-2,95%) dan
abu senilai 0,35-3,66% (S. Shamhis, 2014).
2.3 Karakteristik Buah
Jeruk adalah tanaman dari
bangsa Citreae genus Citrus. Spesies citrus ini bermacam-macam sehingga buah
yang dihasilkan pun beragam meski secara umum memiliki ciri khas sehingga mudah
dikenali. Berikut beberapa ciri umum buah jeruk yaitu: Bentuk buah bulat dengan
tekstur permukaan berpori-pori yang nampak jelas di penglihatan, kulit buah
jeruk datang dalam berbagai warna yakni hijau, kuning dan juga oranye, ukuran
buah bervariasi, ada yang kecil seperti limau ada pula yang besar seperti jeruk
bali, buah jeruk berbiji kecil dengan ruas-ruas di dalam buah yang menyekat
daging buah, daging buah jeruk juga datang dalam berbagai warna, ada yang
bening, oranye bahkan merah mudah atau pink, kulit buah jeruk mengeluarkan
aroma yang khas berasal dari minyak atsiri yang ia kandung (Rhani, 2009).
Buah mangga
termasuk kelompok buah batu (drupa)
yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang
sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga
gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang
(mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5–30 cm. Pada bagian ujung buah,
ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang
membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut. Kulit buah
agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak.
Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau
tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna
putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat.
Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang
poliembrional (Dolly, 1989).
2.4 Hubungan Kedua Sifat Fisik dan Kimia buah Selama
Kematangan
Hubungan
kedua sifat fisik antara buah jeruk dan mangga adalah tekstur dari mangga dan
jeruk jika mengkal akan bertekstur agak keras dan jika sudah matang akan terasa
lunak. Jika ditinjau dari segi warna mangga dan jeruk mengkal sama-sama
berwarna agak hijau atau warna dominan hijau, sedangkan jika matang berwarna
kuning domain. Dilihat dari bau mengkal berbau lemah dan matang aka nagak kuat
menyengat (Ifan F, 2009)
Hubungan
sifat kimia dari buah jeruk dan buah mangga adalah sama- sama mengandung
vitamin C, Pelunakan buah jeruk dan mangga dapat disebabkan oleh terjadinya
pemecahan protopektln yang tidak larut menjadi pektin yang larut. maupun oleh
karna terjadlnya hldrollsis pati atau lemak (pada buah adpokat). Sintesis
lignin dalam beberapa macam sayuran dan buah juga dapat mempengaruhi tekstur. Flavor
merupakan suatu persepsi yang kompleks, yang terdapat pada jeruk dan mangga. Merupakan
komblnasi darl rasa (manis, asin. sepat). bau (volatil) dan perasaan (mencair.
menyengat). Pematangan biasanya menyebabkan naiknya kadar gula sederhana untuk
memberlkan rasa manis. penurunan kadar asam organik dan senyawa fenollk, untuk
mengurangi rasa asam dan sepat. seta kenalkan produksi zat-zat volatil untuk
memberikan flavor karakteristik buah (Christiano, 2012).
0 komentar:
Posting Komentar