A.Dasar Teori

 kunyit  adalah salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.  Hampir setiap orang  asia padaumumnya sering mengonsumsi kunyit, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar. Kunyit tergolong dalam kelompok Zingiberaceae atau jahe jahean. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda) , kunyit (Indonesia ) dan Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun.

B. Tujuan

  Tujuan pembuatan bubuk kunyit instan adalah

1. Untuk mengetahui manfaat kunyit bagi Kesehatan

2. Untuk dapat membuat bubuk kunyit instan

Kunyit asam ini memiliki begitu banyak manfaat diantaranya :

1.      Mendinginkan tubuh.

2.      Membersihkan dan mempengaruhi bagian perut

3.      Merangsang dan melepaskan lebihan gas di perut (cocok untuk orang yang sakit maag)

4.      Menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan.

5.      Anti gatal, anti septik dan anti kejang.

 

C.Persiapan

1. Alat

a.       Piasu

b.      Parutan

c.       Baskom

d.      Wajan

e.       Ayakan

f.       Kompor

g.      Adukan

h.      Plastik

2.      Bahan    

       a.    Kunyit         : 62.5 gram

       b.    Gula pasir   : 125 gram

       c.    Air              : 125 ml (Pemakaian secukupnya)

 

D. Cara atau proses Pembuatan

1. Pemarutan

Bahan yang digunakan berupa umbi kunyit di kupas hingga bersih, kemudian diparut sampai halus. Pemarutan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Sementara cengkih dicuci dan kemudian ditumbuk hingga halus.

2. Pemerasan

Umbi kunyit yang telah diparut kemudian diperas dan dicampur dengan air perasan jeruk nipis. Kemudian ditambahkan cengkih yang telah ditumbuk halus. Dicampur rata dan selanjutnya campuran tersebut disaring kembali hingga diperoleh sari kunyit, jeruk nipis, dan cengkih.

3. Penambahan Gula dan Garam

Ke dalam sari kunyit, jeruk nipis, dan cengkih hasil penyaringan tersebut ditambahkan gula pasir (sebanyak setengah dari volume) serta garam. Kemudian diaduk-aduk hingga seluruh gula pasir dan garam yang dicampurkan dapat terlarut sempurna.

4. Pemasakan

Setelah tercampur rata, sari kunyit tersebut dimasak dalam wajan dengan api sedang. Dalam pemasakan ini perlu diperhatikan agar wajan yang digunakan harus dalam kondisi yang benar-benar bersih dan terbebas dari segala kotoran khususnya minyak. Adanya minyak sisa gorengan akan menyebabkan kegagalan proses pembuatan kunyit instan. Selama pemasakan, pengadukan harus terus dilakukan untuk menghindari penggumpalan atau penghangusan. Pemasakan terus dilakukan hingga terbentuk adonan yang kental dan berkesan berminyak

5. Penambahan Gula

Jika adonan sudah kental maka ditambahkan setengah volume gula pasir yang masih tersisa dan terus dilakukan pengadukan. Pemasakan dan pengadukan terus dilakukan hingga adonan mengental dan terbentuk serbuk atau bubuk. Dalam keadaan masih panas, serbuk yang terbentuk harus dihancurkan/dihaluskan menggunakan pengaduk hingga menjadi serbuk yang lembut. Penghancuran yang dilakukan dalam keadaan dingin, akan sulit dilakukan mengingat serbuk tersebut telah mengeras. Selanjutnya diangkat dari wajan dan didinginkan.

6. Pengayatan

Serbuk yang telah dihancurkan, kemudian diayak hingga diperoleh kunyit instan yang benar-benar lembut. Untuk serbuk yang belum lolos ayakan, dapat dihancurkan lagi. Kunyit instan hasil pengayaan tersebut kemudian segera dikemas dalam kantong plastik ataupun toples.

 

E. Halyang harus di perhatikan dalam tiap proses

1. Kualitas Kunyit

Biasanya rimpang kunyit yang digunakan berasal dari kunyit gajah atau kunyit emprit yang mempunyai kualitas tinggi, yaitu memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Sehat, tidak busuk dan tidak kisut

- Segar, belum terlalu lama disimpan

- Cukup Tua

- Bersih dari kotoran

- Kulitnya mengkilap

2. Gula pasir yang digunakan haruslah berwarna putih bersih dan bebas dari segala kotoran

3. Volume bahan yang digunakan dalam pembuatan kunyit instan mempunyai perbandingan sendiri, yaitu :

- Umbi kunyit : 5 Kg
- Gula pasir : 10 Kg

 Jika akan dibuat kunyit instan dalam jumlah yang besar, maka volume bahan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan atau disesuaikan dengan perbandingan yang sama.

4. Besar api selama pemasakan, besar api dalam pemasakan di sesuaikan dengan banyaknya bahan yang di masak untuk menghindari kegosongan.



   BAB I. PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
     Limbah peternakan merupakan sumber pupuk organik yang sangat baik apabila dikelola dengan menggunakan kaidah-kaidah pengolahan pupuk organik, termasuk di dalamnya cara pembuatan pupuk organik. Cara pembuatan pupuk organik bermacam-macam, salah satunya menggunakan EM4 dan menggunakan star bio (stardec) (Ida Syamsu Roidah, 2013). Pupuk kandang merupakan pupuk organik dari hasil fermentasi kotoran padat hewan ternak yang umumnya berupa mamalia dan ungags (Maria Erviana Kusuma, 2012). Pupuk organik (pupuk kandang) mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Disamping mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), pupuk kandang pun mengandung unsur mikro seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Unsur fosfor dalam pupuk kandang sebagian besar berasal dari kotoran padat, sedangkan nitrogen dan kalium bersal dari kotoran cair (Suryono, 2014).   
     Kandungan unsur hara pupuk organik bermacam-macam, tergantung pada bahan yang dikomposkan, cara pengomposan, dan cara penyimpanannya. Secara umum kandungan zat hara dalam kompos terdiri dari : karbon 8,2%, nitrogen 0,09%, fosfor 0,36%, kalium 0,81%, komponen kompos terdiri dari cairan 41% dan bahan kering 59%. Kadar C/N dalam kompos umumnya 23. C/N merupakan perbandingan karbon dan nitrogen. Pupuk dengan C/N yang tinggi kurang baik diberikan ke tanaman karena proses peruraian selanjutnya akan terjadi di dalam tanah. CO2 yang dihasilkan dari peruraian tersebut akan berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman. Seperti halnya pupuk kandang, pupuk kompos yang akan digunakan haruslah kompos yang baik. Secara fisik sulit dilihat kompos yang baik dengan kompos yang kurang baik. Namun, secara umum pupuk tersebut mempunyai butiran yang lebih halus dan berwarna coklat agakkehitaman (Aini Indrasari, 2006) 

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyediaan pupuk organik berkualitas untuk pengembangan usaha baru untuk pertanian?
2. Bagaimana memanfaatkan kekurangan pupuk organik yang berkualitas pada budidaya tanaman. Limbah usaha pertanian yang belum termanfaatkan. 

1.3 Tujuan Makalah
  Penulisan makalah ini yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Peternakan UntukPertanian Terpadu”  adalah  
1. Dapat sebagai landasan baru untuk penelitian berkelanjutan tentang pemanfaatan limbah ternak sebagai pertanian terpadu. 
2. Mengetahui limbah peternakan yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian. 
3. Mengetahui fungsi dan manfaat perbedaan penggunaan pupuk kandang, serta pengolahannya.

Tabel .  Hasil  Pengamatan  Kadar  Air (%) Tempe Kacang Negara Kajian Dosis Ragi dan    Lama Fermentasi.

Taraf Dosis Ragi (mg/g)

(N)

Kadar air ( %)

Jumlah Perlakuan (T)

Ulangan

I

Ulangan

II

Ulangan

III

Ulangan

IV

 

V1 (Lama Fermentasi (jam ))

N0

3,852

2,606

3,144

2,984

12,496

N1

4,788

4,936

4,562

4,608

18,894

N2

4,576

4,454

4,884

3,924

17,838

N3

6,034

5,276

5,906

5,652

22,868

N4

5,874

5,916

5,984

5,518

23,292

 

V2

N0

2,846

3,794

4,108

3,444

14,192

N1

4,956

5,128

4,150

4,990

19,224

N2

5,928

5,698

5,810

4,308

21,744

N3

5,664

5,362

6,458

5,474

22,958

N4

5,458

5,546

5,786

5,932

22,722

 

V3

N0

4,192

3,754

3,738

3,428

15,112

N1

5,250

4,582

4,896

4,286

19,014

N2

5,822

4,848

5,678

4,932

21,280

N3

5,888

5,524

6,042

4,756

22,210

N4

5,864

6,264

6,056

5,362

23,546

Jumlah Ulangan (g)

     76,992

     73,688

     77,202

     69,508

 

Jumlah umum 

 

 

297,390

 

Pertanyaan  Buat Anova apabila berpengaruh nyata  (5%) Uji lanjut dengan menggunakan uji dengan BNJ 5% dan tarik kesimpulannya.

Derajat bebas

Derajat bebas total (Dbt) = (4 x 3 x 5) – 1 = 59

Faktor Koreksi (FK)

FK = 297,3902 / (4 x 3 x 5) = 88.440,812/ 60 = 1.474,013

Jumlah Kuadrat (JK)

Jumlah Kuadrat total = = x12 + x22…+ x – FK = 14.597,27

JK perlakuan = ∑total/t – FK = 6.074,366 / 4 = 1.518,591- 1.474,013 = 44,578

 

 

N0

N1

N2

N3

N4

Total

V1

12,496

18,894

17,838

22,868

23,292

95,388

V2

14,192

19,224

21,744

22,958

22,722

100,84

V3

15,112

19,014

21,280

22,210

23,546

101,162

Total

41,8

53,23

60,892

68,036

69.56

297,39

Perhitungan JK

JKV = 95,3882 + 100,842 + 101,1622 / (4 x 5) – FK

= 29.501,326/ 20 – FK 

= 1.475,066 -  1.474,013 = 1,053

JKN = 41,82 + 53,232 + 60,8922 + 68,0362 + 69,562 / (4 x 3) – FK

= 17.755,999 / 12 -Fk

= 1.479,666 - 1.474,013 = 5,653

JKVN = JKPer – JKV – JKN = 44,578 – 1,053 – 5,653 = 37,872

JK galat = JKtota – JKV – JKN – JKVN

= 14.597,27 -1,053 – 5,653 – 37,872

  = 14. 552,692

SK

Db

JK

KT

F Hit

F tab 5%

Ftab 1%

Per

14

44,578

3,184

 

 

 

V

2

1,053

0,526

0.00162

19,42

99,43

N

4

5,653

1,413

0.00436

5,87

14,25

VN

8

37,872

4,734

0,0146

3,24

5,56

Galat

45

14. 552,692

323,393

 

 

 

Total

59

14.597,27

 

 

 

 

Kesimpulan : Pada perakuan dosis ragi dan lama permentasi (jam) tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air persen tempe kacang negara, karena Fhitung lebih kecil dari F table.



Cari Blog Ini

Terbaru

SYARAT TUMBUH KELAPA SAWIT

Popular Posts