 LAPORAN
PRAKTIKUM
LAPORAN
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
INDUSTRI
STERILISASI
TONNI
SITUMORANG
CGA
118 039
KELOMPOK
III

PRODI
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
 2019
2019
LEMBAR
PENGESAHAN
 LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI
STERILISASI
Telah diperiksa dan disetujui oleh
asisten praktikum pada : 
                             Hari                 :…………………
   Tanggal           :…………………
ASISTEN PRAKTIKUM
INDAH
PERMATA SARI
CGA
116 024
DAFTAR
ISI
Halaman
LEMBAR
PENGESAHAN...................................................................        ii  
DAFTAR ISI..........................................................................................        iii 
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................        vi
I. PENDAHULUAN
. 1.1 Dasar
Teori...................................................................................        1
. 1.2
Tujuan Praktikum.........................................................................        2
II. METODOLOGI
     2.1Waktu
dan Tempat........................................................................        3
     2.2 Alat
dan Bahan............................................................................        3
    
2.3 Prosedur Kerja..............................................................................       3 
    
      2.3.1 Metode Aseptis...................................................................        4          
           2.3.2 Sterilisasi.............................................................................       4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengamatan.........................................................................        5          
3.2 Pembahasan..................................................................................        6 
      3.3 Metode Aseptis......................................................................         8
      3.3 Sterilisasi.................................................................................        8
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................        10        
4.2 Saran............................................................................................. 
       10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
                                                                                                                     Halaman
Tabel.
1 Hasil pengamatan alat sebelum dan sesudah sterilisasi..................      5
Tabel.
2 Bagian bagian autoklaf dan fungsinya...........................................      6
 I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
1.1
Dasar Teori    
      Kata mikrobiologi berasal dari bahasa
Yuniani, yaitu micros yang artinnya kecil, bios artinya hidup, dan logos
artinya ilmu. Jadi mikrobiologi adalah semua ilmu pengetahuan yang mempelajari
organisme hidup yang kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Organisme
yang dipelajari dalam mikrobiologi yaitu mikroorganisme, yang meliputi bakteri,
virus, jamur, protozoa. Cabang ilmu mikrobiologi ada yang didasarkan pada
kelompok mikroba yang dipelajari, seperti bakteriologi, virologi dan mikologi
(Johannes yisrel.2015).
      Sterilisasi adalah pembebasan alat dan bahan
makanan dari bakteri dan mikroorganisme atau pencucian alat dan bahan
makanan dari hama. Semua alat dan bahan yang telah disterilkan harus dimasukkan
ke dalam suatu tempat yang tertutup rapat dan tidak terhubung dengan
udara luar. Jika tidak tertutup, alat dan bahan tersebut akan
terkontaminasi oleh bakteri. Hal ini juga harus dilakukan pada ruang
operasi agar pasien operasi tidak terinfeksi bakteri. Tujuan sterilisasi yaitu: a). Menjaga kebersihan, merawat alat kedokteran
untuk siap pakai, mencegah suatu peralatan cepat rusak(alat laboratorium, alat
masak, alat kedokteran); b). Mencegah adanya infeksi terhadap bakteri
berbahaya, dan sebagai jaminan suatu produk sudah steril dan aman digunakan oleh
konsumen; c). untuk membunuh
atau menghilangkan mikroorganisme ( Sulistya 2008).
 Sterilisasi
dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu: a). Sterilisasi
secara dilakukan dengan pemanasan,
macam-macam pemanasan, ialah Pemijaran (dengan api
langsung, Panas kering yaitu  sterilisasi  dengan oven kira-kira 60-1800C, Uap air panas, dan Uap air panas
bertekanan menggunakan autoklaf; b). Metode sterilisasi
kimia Sterilisasi secara kimia yaitu dengan penambahan zat-zat  tertentu yang
umumnya berupa zat kimia. Sterilisasi  dengan cara
ini tidak selalu mematikan seluruh mikroba, terutama mikroba dalam bentuk spora tidak
terbasmi keseluruhan, oleh karena itu cara
ini lebih tepat dinamakan pencuci-hamaan. Sterilisasi dengan cara ini biasanya
hanya diperuntukkan sterilisasi ruangan atau jenis peralatan tertentu saja; c). Metode Filtrasi atau penyaringan adalah proses
memisahkan partikel yang tidak larut dari suatu cairan atau gas dengan cara
melewatkan cairan atau gas tersebut melalui suatu medium yang porous sehingga
medium ini akan membiarkan cairan atau gas tersebut lewat. Oleh karena itu cara ini sering dikenal dengan nama
sterilisasi cara dingin; d). Metode sterilisasi dengan
sinar radiasi Non-ionizing 
radiation  menggunakan  sinar ultraviolet (UV) 200-280 nm.
Non-ionizing radiation dapat diserap oleh beberapa material yang tidak tahan
terhadap panas (Joseph, 2010).
     Sterilisasi
dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu: a). Sterilisasi
secara dilakukan dengan pemanasan,
macam-macam pemanasan, ialah Pemijaran (dengan api
langsung, Panas kering yaitu  sterilisasi  dengan oven kira-kira 60-1800C, Uap air panas, dan Uap air panas
bertekanan menggunakan autoklaf; b). Metode sterilisasi
kimia Sterilisasi secara kimia yaitu dengan penambahan zat-zat  tertentu yang
umumnya berupa zat kimia. Sterilisasi  dengan cara
ini tidak selalu mematikan seluruh mikroba, terutama mikroba dalam bentuk spora tidak
terbasmi keseluruhan, oleh karena itu cara
ini lebih tepat dinamakan pencuci-hamaan. Sterilisasi dengan cara ini biasanya
hanya diperuntukkan sterilisasi ruangan atau jenis peralatan tertentu saja; c). Metode Filtrasi atau penyaringan adalah proses
memisahkan partikel yang tidak larut dari suatu cairan atau gas dengan cara
melewatkan cairan atau gas tersebut melalui suatu medium yang porous sehingga
medium ini akan membiarkan cairan atau gas tersebut lewat. Oleh karena itu cara ini sering dikenal dengan nama
sterilisasi cara dingin; d). Metode sterilisasi dengan
sinar radiasi Non-ionizing 
radiation  menggunakan  sinar ultraviolet (UV) 200-280 nm.
Non-ionizing radiation dapat diserap oleh beberapa material yang tidak tahan
terhadap panas (Joseph, 2010).
    Teknik aseptis didefinisikan
sebagai prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat
mengurangi risiko paparan terhadap petugas. Kontaminan kemungkinan terbawa ke
dalam daerah aseptis dari alat kesehatan, sediaan obat, atau petugas jadi
penting untuk mengontrol faktor-faktor ini selama proses pengerjaan produk
aseptis. Tujuannya untuk mencegah masuknya mikroorganisme hidup dan bahan
partikulat ke dalam produk selama persiapan, proses dan uji sediaan steril (Alexander 2010).
1.2
Tujuan Praktikum
      Tujuan Praktikum Mikrobiologi Industri
dengan materi Sterilisasi adalah untuk mempelajari proses sterilisasi.

II. METODOLOGI
1.1.      
 Waktu dan Tempat
 Praktikum
Mikrobiologi Industri dengan materi Sterilisasi dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universit Palangka Raya, pada hari, Rabu, 22 Mei 2019 pada
pukul 13.30-17.10 WIB.
1.2.       Alat
dan Bahan
         Alat yang digunakan pada praktikum
mikro biolgi dengan judul sterilisasi adalah lampu bunsen, cawan petri, jarum
ose, Erlenmeyer, Autokap, korek, handsprayer sedangkan bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah alkohol 70%, spritus, kapas steril, aluminium foil.
1.3.       Prosedur
Kerja
         Prosedur
pelaksanaan pada praktikum ini yaitu :
1.3.1. Metode Aseptis
|  | |||
|  | |||
1.3.2.  sterilisasi 
|  | 
 III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengamatan
Tabel
1. Hasil pengamatan alat alat sebelum dan sesudah sterilisasi
| 
No | 
Nama
  Alat | 
Sebelum
  di sterilisasi | 
Sesudah
  di sterilisasi | 
Perlakuan | 
| 
1 | 
Cawan
  Petri Kaca Pireks |  |  | 
Pembungkusan di bagian dalam  menggunakan kertas payung dan bagian luar
  plastik tahan uap atau tekanan | 
| 
2 | 
Erlenmeyer |  |  | 
Menutup bibir erlenmeyer yang
  sudah dicuci bersih dengan menggunak an kapas dan dibaluti dengan aluminium
  voil. | 
| 
3 | 
Jarum
  Ose |  |  | 
Membungkus jarum ose dengan
  menggunaan kertas dan plastik payung dan diikat dengan kuat | 
Tabel 2. Bagian-bagian autoklaf dan
fungsinya
| 
No | 
Nama
  Bagian Autoklaf | 
Gambar
  Bagian-Bagian Autoklaf | 
Fungsi/Kegunaan | 
| 
1. | 
Tombol
  pengatur waktu |   | 
Tombol  pengatur waktu  berfungsi untuk mengatur waktu lama atau
  sebentarnya proses sterilisasi. | 
| 
2. | 
Katup
  uap |   | 
Katup uap  yang berfungsi sebagai tempat keluarnya uap
  air | 
| 
3. | 
Pengukur
  tekanan |  | 
Pengukur
  tekanan  berfungsi untuk
  mengetahui  besar  dan tekanan       uap yang ada  dalam 
  autoclave saat proses proses sterilisasi    telah berlangsung. | 
| 
4. | 
Katup
  pengamanan |   | 
Katup pengaman
  berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave | 
| 
5. | 
Tombol
  ON/off |  | 
Pada tombol
  ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoclave. | 
| 
6. | 
Termometer |  | 
Termometer
  merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan juga mengamati suhu
  yang dibutuhkan | 
| 
7 | 
Lempeng
  sumber panas |  | 
Lempeng sumber
  panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi
  energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari
  kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan
  menghasilkan energi panas. | 
| 
8 | 
Skrup
  pengamanan |   | 
Skrup
  pengaman, alat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap
  yang ada dalam autoklaf. | 
| 
9 | 
Angsa |  | 
Angsa
  berfungsi sebagai batas penambahan air. | 
| 
10 | 
Pompa
  vacum |   | 
Berfungsi
  untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi. | 
| 
11 | 
Almunium
  container |   | 
Untuk
  meletakkan berbagai bahan atau  alat yang akan disterilkan. | 
3.2 Pembahasan
3.2.1 Metode
aseptis
       Metode aseptis merupakan usaha untuk menghindarkan setiap kontak antara
kultur murni, medium steril, wadah steril serta permukaan meja kerja dari
mikroorganisme kontaminan atau kompetitor (mikroorganisme yang tidak
diinginkan) . Teknik aseptik harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi oleh mikroorganisme pada kultur mikroba (murni) yang
digunakan dalam suatu eksperimen serta pada media dan peralatan
yang sudah steril. Pada praktikum sterilisasi alat di
laboratorium yang pertama dilakukan adalah penyemprotan tangan dan meja kerja
dengan menggunakan alkohol 70%, penyemprotan berujuan untuk mematikan mikroba yang
ada di tangan dan meja.  Alat yang pertama di sterilkan adalah cawan petri, pertama cawan petri di semprot dengan alkohol 70%
kemudian dibersihkan dengan kapas bersih, selanjutnya cawan petri dibungkus
menggunakan kertas dan dimasukkan kedalam kantong plastik. Alat yang kedua
yaitu erlenmeyer dengan perlakuan yang sama seperti cawan petri membedakan
adalah setelah di semprot dan dibersihkan lubang Erlenmeyer ditutup dengan
kapas penyumbat supaya mikroba tidak bisa masuk kedalam, kemudian lubang
tersebut ditutup kembali menggunakan kertas aluminium voil. Alat yang ketiga
adalah jarum ose sama seperti kedua alat sebelumnya yang
membedakan yaitu setelah alat dibersihkan dengan alkohol 70% dilakukan pembakaran atau pemanasan dengan
menggunakan bunsen hingga jarum ose berwarna merah.
Tujuan dari pemanasan dengan api/bunsen pada teknik aseptis adalah untuk membunuh
atau mematikan mikroba pada alat dan meminimalisir terjadi resiko kantaminasi.
3.2.2 Sterilisasi
         Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah
suatu proses untuk mematikan semua organisme
yang terdapat pada sutu benda atau alat. Alat yang biasa
digunakan untuk melakukan sterilisasi alat adalah autoklaf yaitu alat srelisasi
dengan menggunakan uap air bertekanan. Ada pun bagian badian dari autoklaf yaitu;
a). Tombol pengatur waktu berfungsi untuk
mengatur waktu lama atau sebentarnya proses sterilisasi; b). Katup uap
berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air; c). Pengukur tekanan berfungsi
untuk mengetahui  besar  dan tekanan uap yang ada dalam  autoclave saat proses proses sterilisas
berlangsung; d). Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup
autoclave; e). tombol on/of tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau
mematikan mesin autoclave; f). Termometer merupakan komponen yang berfungsi
untuk mengetahui dan juga mengamati suhu yang dibutuhkan; g). Lempeng sumber
panas merupakan komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi
energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari
kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan
energi panas; h). Skrup pengaman, alat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga
besaran dan tekanan uap yang ada dalam autoklaf; i). Angsa berfungsi sebagai
batas penambahan air; j). Berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran
dari ruang sterilisasi; k). Almunium container Untuk meletakkan berbagai bahan
atau alat yang akan disterilkan.







 
 
 


 Oktober 20, 2019
Oktober 20, 2019



 
 Postingan
Postingan
 
 
 
