Judul Jurnal        : Analisis Risiko Supply Chain Pada Pt Kasin Malang Dengan
Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fuzzy-
Ahp)
Penulis                : Yuli Kartika Sari1, Purnomo Budi Santoso, Ratih Ardia Sari
Tahun                 : 2013
Revewer            
: Tonni Situmorang CGA 118 039
Ringkasan 
1.
Pendahuluan
   
Manfaat supply
chain management pada  suatu  perusahaan  sangat
 penting  antara
lain untuk
kepuasan
pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunkan
biaya, dan
membuat perusahaan  semakin  kuat. Menurut Trieschman
dan
Gustavson (1979) dalam Suwandi (2010:21) risiko adalah ketidak pastian
yang berkenaan dengan kerugian dan  merupakan  sebuah  masalah  dalam  bisnis dan individual dalam setiap segi kehidupan. Penanganan   risiko   yang   ada   pada   SCM biasanya
disebut dengan supply chain risk
management (SCRM). Menurut Zsidisin
et al (2004:397) supply
chain risk
management merupakan suatu kejadian
potensial dari
kecelakaan
atau kegagalan
untuk menangkap peluang   
 dari
inbound     supply yang     akan berakibat pada kehilangan
atau berkurangnya pendapatan pada sektor
keuangan. Dengan  penelitian  ini
 maka  diharapkan dapat memberikan saran dan
rekomendasi pada
perusahaan  dalam
 pengelolaan  dan penyelesaian
risiko yang terjadi serta dapat membantu perusahaan untuk
menghadapi risiko
yang   timbul   pada   supply   chain
2.
 Metode Penelitian
Metode     penelitian     ini     merupakan
penelitian
deskriptif yang membutuhkan
langkah-langkah sistematis sebagai
berikut:
1.  Studi Lapangan dan Studi
Literatur
       Studi     lapangan     ini   
 diawali   
 dengan melakukan observasi ke
bagian
yang
terkait secara  langsung  dan  menanyakan
pertanyaan-pertanyaan
secara
langsung kepada pihak expert yaitu
Kepala
Bagian Umum dan Direktur
Utama
2.  Identifikasi Masalah
Identifikasi 
 masalah   pada   penelitian   ini meliputi:   adanya   beberapa   risiko   yang timbul pada supply chain
 yang 
ada di PT Kasin
Malang.
3.
 Pengumpulan Data
Pengumpulan 
 data   pada   penelitian   ini
didapatkan  dengan  cara  melakukan
observasi dan brainstorming kepada pihak terkait serta
menggunakan
data historis
dari PT
Kasin Malang. Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a.  Profil perusahaan PT Kasin Malang
b.  Struktur    organisasi    pada    PT 
 Kasin
Malang
c.  Produk dari PT Kasin Malang d.
 Data permintaan
4.  Pengolahan Data
     Pengolahan data
dilakukan
dengan
langkah
sebagai berikut:
a.  Perhitungan    dengan    Fuzzy    Analytic
Hierarchy   
 Process     (FAHP)     yang
meliputi:
1)
Identifikasi risiko supply
2)
Identifikasi risiko demand
3)
Identifikasi risiko operational
4)
Identifikasi risiko environmental
5) Melakukan       perhitungan       bobot
menggunakan FAHP pada risiko dan
jenis-jenis
risiko yang telah diidentifikasi.
b.  Perhitungan Fault Tree Analysis (FTA) Pada     perhitungan     FTA     dilakukan pengidentifikasian   penyebab   terjadinya
kegagalan     serta     menghitung   
 nilai probabilitas
 terjadinya  kegagalan
 pada jenis risiko terbesar yang memiliki bobot tertinggi   yang   telah   didapatkan   pada perhitungan FAHP.
c.  Risk Strategy
     Pada tahap risk
strategy ini adalah
memberikan
saran serta rekomendasi
perbaikan pada penyebab kegagalan yang
ada pada risiko supply chain.
3.
 Hasil
dan
Pembahasan
3.1  Identifikasi Risiko dan Jenis Risiko
       Pada   tahap 
 ini   dilakukan   penjabaran tentang
risiko dan jenis risiko yang
terjadi pada
perusahaan.      Penjabaran      risiko    
 tersebut berdasarkan pada
risiko supply
chain yang meliputi risiko supply, risiko demand,
risiko operational dan
risiko environmental
3.2 Perhitungan
Nilai Konsistensi
FAHP
      Berdasarkan  identifikasi
 masalah
 yang
telah
dilakukan pada
tahap selanjutnya
maka diketahui terdapat 3 kriteria
dan
14 subkriteria
yaitu pada kriteria supply (K1)
sebanyak 5
meliputi
 kualitas  bahan  baku  (S1),
keterlambatan bahan
baku (S2), kesalahan item
yang dikirim 
oleh supplier
 (S3), ketersediaan bahan baku
(S4), dan harga
bahan
baku yang
tinggi (S5). Kriteria demand (K2)
sebanyak 4
meliputi reject produk
yang tinggi (S6), target
produksi tidak
tercapai (S7), permintaan
yang
bervariasi (S8), dan
ketidakstabilan
permintaan konsumen (S9). Kriteria operational
(K3) sebanyak  6  meliputi
 permintaan  yang
berlebihan  (S10),  revisi  pesanan  (S11), tingginya biaya transportasi (S12), kualitas pelayanan
dan pengiriman (S13), perubahan
teknologi   (S14)   dan   sumberdaya   manusia
3.3  Usulan   Mitigasi
 Setiap   Risiko   Kritis
       Dari   beberapa   analisis   akar   penyebab permasalahan di atas
diketahui bahwa permasalahan  yang  paling  sering  terjadi
 pada perusahaan adalah pada mesin, pekerja
dan
supplier. Kendala yang
ada
pada mesin
adalah kurangnya
perawatan, oleh karena
itu
pihak
perusahaan  seharusnya  lebih  memperhatikan
dan mengawasi
perawatan mesin yang ada pada
perusahaan
agar nantinya permasalahan yang mengenai mesin
dapat diatasi dan
dapat
dihindari.      Kendala   yang   ada   pada   pekerja
adalah mengenai ketidakpatuhan
karyawan, kelalaian karyawan, serta kurangnya pelatihan pada
pekerja. Oleh karena itu seharusnya untuk
pengukuran kinerja dan perbaikan dilakukan
secara terus-menerus, serta melakukan
pengawasan dengan memberi tanggungjawab
pada  masing-masing  departemen
 agar
 dapat
meningkatkan
 kinerja  pada  perusahaan  selain itu untuk mendapatkan
pekerja yang handal seharusnya
perusahaan
melakukan pelatihan kerja
yang maksimal terlebih dahulu agar
dapat
mengikuti pekerja yang
lain. Kendala lain yang ada  pada  PT Kasin 
Malang  adalah  mengenai
supplier  baik  itu  terjadinya  penumpukan
pesanan
yang dikarenakan
oleh supplier yang
memesan pada
bulan-bulan tertentu serta keterlambatan supplier
dalam mengantarkan bahan baku. Oleh Karena itu cara yang harus dilakukan perusahaan untuk
dapat menghindari
adanya pesanan
yang menumpuk
adalah dengan memberikan diskon serta
memberikan
harga
khusus
pada supplier yang
memesan
barang 3-4 bulan sebelumnya
untuk
dapat menghindari
adanya
pemesanan yang
berlebihan
pada bulan-
bulan
tertentu. Selain itu, masalah
yang
terjadi pada
kendala supplier adalah keterlambatan supplier   dalam   mengantarkan   bahan   baku.
Untuk
dapat menghindari kendala tersebut adalah
dengan
melakukan kebijakan yaitu melakukan persediaan yang cukup untuk
mengantisipasi adanya keterlambatan
bahan
baku tersebut mengingat pada PT Kasin saat ini tidak
ada
persediaan
bahan
baku untuk mengantisipasi adanya keterlambatan
bahan
baku.
4. Kesimpulan
1.
 Terdapat
 19  jenis
 risiko  yang  ada  pada
 4
risiko supply chain PT Kasin Malang
3. Untuk mengetahui nilai kritis yang ada pada jenis
risiko supply
chain yaitu
didapatkan bahwa target produksi tidak tercapai sebesar
4. Akar penyebab  jenis risiko  kritis pada PT Kasin Malang meliputi revisi pesanan
pembelian,  target
 produksi
 tidak  tercapai, serta
kualitas pelayanan
dan
pengiriman
5.
Akar penyebab yang ada pada jenis risiko revisi   pesanan   pembelian   yaitu   kurang maintenance,    mesin    yang    sudah    tua






 November 23, 2020
November 23, 2020

 
 Postingan
Postingan
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar