uji BNT digunakan apabila hasil sampel pengamatan berpengaruh nyata terhadap perlakuan

uji kadar gula hari ke3

Sampel

Ulangan

Rata- Rata

Total

1

2

3

A1T0

3.4

2

3.2

2.9

8.6

A1T1

3

3

3.2

3.1

9.2

A1T2

3.8

3.8

3.8

3.8

11.4

A1T3

3.8

2.2

2.4

2.8

8.4

A2T0

4.8

4.2

4

4.3

13

A2T1

4.2

5

4

4.4

13.2

A2T2

3.8

5

5

4.6

13.8

A2T3

5

3

3

3.7

11

TOTAL

31.8

28.2

28.6

 

88.6

 

FK = Y2 / abr = (88.6)2/ 2.4.3 = 7.849,96/24 = 327,081

JKTot = åY 2 ijk - FK

= (3.4)2 + (2)2 +…+ (3.7)2 -  343,92

= 343,92 - 327,081 = 16,839

JKK = Ã¥r2/t – FK

= ((31,8)2 + (28,2)2 + (28,6)2) - 327,081

= 2.624,44 / 8 – 327,081

= 328,055 - 327,081 = 0,974

JKPerlakuan = Ã¥per2/r – FK

= 1.013.8/ 3 – 327,081

= 337,933 – 327,081

= 10,852

JKG = JKTot – JKK – JKP

= 16,839 – 0,974 –10,852

= 5,013

Tabel dua arah

Sampel

T0

T1

T2

T3

Total

A1

8.6

9.2

11.4

8.4

37,6

A2

13

13.2

13.8

11

51

Total

21,6

22,4

25,2

19,4

88,6

JKA = Ã¥(a)2 /rt – FK

= ((37,6)2 + (51)2 /3.4) - 327,081

= 334.563 - 327,081 = 7,482

JKT = Ã¥(t)2 /ra – FK

= ((21,6)2 + (22,4)2 + (25,2)2 + (19,4)2 /3.2) - 327,081

= 1.979.72/6 - 327,081

= 2,872

JK(AT) = å(at)2/r -FK - JKA - JKT

= 337,933 - 327,081 - 7,482 - 2,872 = 0,498

JKG = JKTot - JKK- JKA - JKT -JK(AT)

= 16,839 - 0,974 - 7,482 - 2,872 - 0,498 = 5,013

Tabel anova

Sk

Db

Jk

KT

F. Hit

Ftab 5%

Ftab1%

Perlakuan

7

10,852

1.55

4,95

 

 

Kelompok

2

0,974

0,487

1,55tn

3,63

6,23

A

1

7,482

7,482

23,904**

4,49

8,53

T

3

2,872

0,957

3,057tn

3,24

5,29

(AT)

3

0,498

0,166

1,952tn

3,24

5,29

Galat

16

5,013

0,313

 

 

 

Total

23

16,839

 

 

 

 

Keterangan:  tn = tidak berpengaruh nyata                         

*  = berpengaruh nyata                      

**  = berpengaruh sangat nyata

 

Karena A Sangat berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji BNT 5%

t5%.dbg = 1,7459

BNT 5% = tα. dbg. (KTG)1/2

= 1,7459 .(0,313)1/2

= 0,796

 

Tabel Rata -rata

Perakuan

Rataan

Rataan + BNT

Notasi

A1T3

2.8

3,596

a

A1T0

2.9

3,696

ab

A1T1

3.1

3,896

bc

A2T3

3.7

4,496

cd

A1T2

3.8

4,596

de

A2T0

4.3

5.096

ef

A2T1

4.4

 

ef

A2T2

4.6

 

f

Kesimpulan : pada pengamatan uji kadar gula hari ke3, pada perlakuan A2T2 Adalah perlakuan yang  berbeda nyata dari perlakuan lainya.



MAKALAH SISTEM PRODUKSI 

 

Toyota Seven Wastes

 


 ultas Teknik Universitas Palangka Raya: Lambang Universitas ... 


Disusun Oleh :

Tonni Situmorang (CGA 118 039)
 



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2020



 


DAFTAR ISI

                                                                                                                  Halaman

DAFTAR ISI

I.PENDAHULUAN

1.      Dasar TeorI..................................................................................... 1

2.      Tujuan............................................................................................. 1

II.PEMBAHASAN

1.      Pemborosan Memproduksi Cacat (producing defects).................. 2

2.      (transportation and material handling)............................................ 2

3.      Pemborosan dari Persediaan (inventory)........................................

4.      Pemborosan Kelebihan Produksi (overproduction)........................ 2

5.      Pemborosan Waktu Menunggu (waiting time)............................... 3

6.      Pemborosan dalam Proses (Processing).......................................... 3

7.      Pemborosan Gerakan (Motion)....................................................... 3

III.PENUTUP

1.      Kesimpulan..................................................................................... 4

2.      Saran  ............................................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA


                                                                                               

Mata Kuliah          :  RANCANGAN PERCOBAAN

Semester               :  GENAP 2019/2020

Soal:

Seorang peneliti meneliti tentang pengaruh dosis karbid pada berbagai jenis penyimpanan terhadap kadar vitamin C (%) pada buah pisang ambon. Perlakuan disusun berdasarkan rancangan acak lengkap. Data hasil pengukuran kadar vitamin C (%) adalah sebegai berikut:

Pertanyaan:

1)    Berilah judul dari penelitian tersebut! 

2)    Rumuskanlah tujuan dari penelitian tersebut! 

3)    Apa rancangan lingkungan yang digunakan pada penelitian tersebut?

4)    Apa yang menjadi perlakuan dalam penelitian tersebut!

5)    Berapa  jumlah satuan percobaan dalam penelitian tersebut? 

6)    Buatlah hipotesis dari penelitian tersebut!

7)    Apa yang menjadi peubah respons pada penelitian tersebut?

8)    Lengkapi data dari analisis ragam berikut ini 

SK

db

JK

KT

F Hitung

F Tabel

0,05

0,01

Perlakuan

4

      308,041

        77,010

 

6,945**

        3,48

        5,99

Galat

10

      110,876

        11,087

Total

14

      418,927

 

 

 

 

Keterangan : (**) Berpengaruh Sangat Nyata

9)    Ujilah perbedaan pengaruh rata-rata perlakuan dari hasil penelitian tersebut di bawah ini dengan uji BNT (gunakan kodifikasi huruf) dan apa kesimpulan anda (Perlakuan yang terbaik)

Perlakuan

Rata-rata

K0 = tanpa karbid+dalam kardus

 3,56

K1= karbid 2 g+dalam kardus

 5,81

K2= karbid 4 g+dalam kardus

 16,43

K3= karbid 2 g+dalam karung goni

 11,85

K4= karbid 4 g+dalam karung goni

 8,85

Jawaban:

1.             Pengaruh Dosis Karbid Pada Berbagai Jenis Penyimpanan Terhadap Kadar Vitamin C (%) buah pisang ambon Dengan Metode Rancangan Acak Lengkap

2.             Tujuan

1. Mengetahui pengaruh dosis karbid pada berbagai jenis penyimpanan terhadap kadar vitamin C buah pisang ambon

2. Mengetahui dosis karbid dan penyimpanan yang bagus untuk mempertahankan kadar vitamin C  pada buah pisang ambon

3. mengetaahui korelasi dosis karbid dengan berbagai cara penyimpanan buah pisang ambon

3.       Rancangan Acak Lengkap (RAL)

4.       Dosis Karbid dan Berbagai penyimpanan

5.       15

6.       Vitamin C pada buah pisang Ambon dapat bertahan karena dosis karbid pada berbagai jenis penyimpanan

7.       Kadar Vitamin C (%) pada buah pisang ambon

SK

db

JK

KT

F Hitung

F Tabel

0,05

0,01

Perlakuan

4

      308,041

        77,010

 

6,945**

        3,48

        5,99

Galat

10

      110,876

        11,087

Total

14

      418,927

 

 

 

 

8.      

 

 

 

 

  Keterangan : (**) Berpengaruh Sangat Nyata

 



1.Mimetik lemak adalah pengganti lemak yang memerlukan kandungan air tinggi untuk mendapatkan fungsionalitasnya,
Substitut lemak merupakan senyawa sintetik yang dirancang untuk menggantikan lemak secara total senyawa yang secara fisik dan kimia menyerupai trigliserida dan stabil untuk suhu memasak dan menggoreng.
Perbedaan Mimetik lemak Substitut lemak 
MImetik lemak adalah bahan pengganti lemak yang memiliki struktur kimia yang berbeda dengan lemak, namun dapat menirukan satu atau lebih sifat sensori atau fungsional dari lemak.  Fat replacers ini tidak dapat menggantikan lemak secara keseluruhan. Biasanya yang termasuk dalam kategori ini adalah kelompok karbohidrat dan protein. Dalam bidang pangan, fat mimetics ini sering digunakan untuk produk berbasis cairan atau salad dressing. Contoh dari fat mimetics adalah pati, selulosa, gum, dekstrin, whey dan protein susu.
Pengganti lemak (Substitut lemak ) adalah produk makanan dengan fungsi, stabilitas, fisik, dan karakteristik kimia yang sama dengan lemak biasa, dengan kalori lebih sedikit per gram daripada lemak. Mereka digunakan dalam produksi makanan rendah lemak dan rendah kalori.


2. a). Fat replacers basis karbohidrat
Pati atau amilum adalah bagian dari komponen karbohidrat yang terdiri dari beberapa unit glukosa yang bergabung melalui ikatan glikosidik. Pati memiliki sifat yang tidak larut dalam air, berbentuk bubuk putih, tawar dan tidak memiliki bau. Dalam bidang pangan, pati digunakan untuk mengikat air, mengentalkan dan membentuk struktur yang lebih lembut. Pati dapat diperoleh secara alami dari umbiumbian, sayuran, biji-bijian atau buah-buahan seperti jagung, labu, kentang, ubi jalar, pisang, beras, gandul, sagu, ubi kayu, ganyong dan sorgum. Pati terdiri dari dua senyawa polimer glukosa yaitu amilosa dan amilopektin. Untuk sifat fisikokimia pati dipengaruhi oleh asal bahan, cara pengolahan, granula pati, warna dan kadar amilosa dan amilopektin.
b). Fat replacers basis protein
Simplesse adalah pengganti lemak berbasis protein yang berasal dari protein susu yang memungkinkan pengurangan kalori hingga 80 persen dibandingkan dengan makanan yang mengandung lemak. Partikel-partikel Simplesse begitu kecil sehingga lidah seseorang merasakan teksturnya pengganti sebagai halus dan lembut. Teksturnya adalah karena kemampuannya membentuk koloid , mirip dengan cara lemak didispersikan dalam susu yang dihomogenisasi. Ini berbeda dari konsentrat protein whey lainnya terutama berdasarkan prinsip reologi makanan ; itu diproduksi oleh proses mekanis, bukan kimia. Namun, ketika dipanaskan seperti dengan menggoreng, bahan-bahan dalam lemak faux mulai gel mirip dengan putih telur sehingga produk sebagian besar digunakan dalam es krim, mentega, keju menyebar, krim asam dan saus, produk berbasis minyak seperti saus salad dan mayones, dan produk lain yang tidak melibatkan memasak.
c).  Fat replacers basis lemak (Olestra)
Olestra (Olean ) adalah pengganti lemak yang tidak menambah kalori pada produk. Ini telah digunakan dalam persiapan makanan berlemak tinggi seperti keripik kentang , sehingga menurunkan atau menghilangkan kandungan lemaknya. Trigliserida , lemak makanan penghasil energi, terdiri dari tiga asam lemak yang terikat dalam bentuk ester dengan tulang punggung gliserol . Olestra menggunakan sukrosasebagai tulang punggung menggantikan gliserol, dan dapat membentuk ester hingga delapan asam lemak. Olestra adalah campuran sukrosa heksa, hepta-, dan okta dengan berbagai asam lemak rantai panjang. Susunan radial yang dihasilkan terlalu besar dan tidak teratur untuk bergerak melalui dinding usus dan diserap ke dalam aliran darah. Olestra memiliki rasa dan rasa yang sama dengan lemak, tetapi melewati saluran pencernaan tanpa dicerna tanpa kontribusi kalori atau nilai gizi pada makanan. Karena mengandung gugus fungsional asam lemak, olestra mampu melarutkan vitamin yang larut dalam lemak , seperti vitamin D , vitamin E , vitamin K , dan vitamin A , bersama dengan karoten . Nutrisi yang larut dalam lemak yang dikonsumsi dengan produk olestra diekskresikan dengan molekul olestra yang tidak tercerna. Untuk mengatasi kehilangan nutrisi ini, produk yang dibuat dengan olestra diperkaya dengan vitamin yang larut dalam minyak.
d).  Fat replacers basis kombinasi (mimetics)
Fat mimetics adalah bahan pengganti lemak yang termasuk dalam kategori ini adalah kelompok karbohidrat dan protein. Pengganti lemak mimetik mempengaruhi beberapa karakteristik fisikokimia bahan pangan pada saat dimakan seperti viskositas, mouthfeel dan tampilan produk yang memiliki struktur kimia yang berbeda dengan lemak, namun dapat menirukan satu atau lebih sifat sensori atau fungsional dari lemak. Fat replacers ini tidak dapat menggantikan lemak secara keseluruhan. Dalam bidang pangan, sering digunakan untuk produk berbasis cairan atau salad dressing. Contoh dari fat mimetics adalah pati, selulosa, gum, dekstrin, whey dan protein susu.


Cari Blog Ini

Terbaru

SYARAT TUMBUH KELAPA SAWIT

Popular Posts