Minyak goreng adalah
minyak yang berasal dari pemurnian bagian tumbuhan, dibuat secara sintetik yang
dimurnikan dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Pada umumnya minyak
goreng berasal dari minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Minyak goreng umumnya
berbentuk cair dalam suhu kamar.
A. Pengolahan minyak
Pengolahan minyak kelapa
dapat dilakukan secara tradisional ataupun modern. Dalam pengolahan minyak
dikenal tiga metode, yaitu
1. metode
basah (wet method, wet process),
2. ekspresi
(tekanan press)
3. ekstraksi
minyak dengan pelarut.
Dengan
adanya berbagai metode pengolahan minyak kelapa tersebut maka akan dihasilkan
pula berbagai kualitas minyak kelapa. Disamping faktor pengolahan minyak kelapa,
buah kelapa sendiripun berpengaruh terhadap kualitas dari minyak kelapa.
Pemilihan buah kelapa yang baik akan dihasilkan minyak yang mempunyai kualitas
yang baik pula. VCO hasil dari proses pembuatan minyak secara basah dengan cara
pemancingan dipanaskan dan divakum. Perlakuan pemanasan dan pemvakuman terhadap
VCO untuk menghilangkan bau dan rasa kelapa yang masih terasa dalam minyak
kelapa. Minyak kelapa yang mendapat perlakuan pemanasan sebelumnya divakum
terlebih dahulu dengan maksud agar dalam suasana pemanasan minyak kelapa tidak
ada oksigen yang masuk sehingga minyak kelapa tidak mudah teroksidasi.
Pemvakuman dilakukan pada tekanan 270 mmHg selama 1 jam. Proses pemvakuman dan
pemanasan ini dilakukan dalam suhu 80 o C, 100 o C, dan 150 o C dengan lama
waktu pemanasan 1, 2, dan 3 jam.
B. Pengaruh Suhu Terhadap Kualitas Minyak
Suhu merupakan faktor penting dalam kualitas minyak beriku pengaruh suhu
terhadap kualitas minyak.
1). Pengaruh Suhu dan lama Pemanasan terhadap Angka
Asam Lemak Bebas (% FFA)
Kadar asam lemak bebas adalah banyaknya prosentase asam lemak untuk
setiap 100 g minyak dalam setiap 1 mg NaOH. Didalam minyak kelapa maupun minyak
kelapa sawit terkandung asam lemak bebas, akan tetapi prosentase kandungannya
berbeda-beda. Adanya asam lemak bebas dikarenakan peruraian dari gliserida oleh
adanya perlakuan kimia atau reaksi bakteri yang dipercepat oleh sinar dan panas.
Kandungan asam lemak bebas yang ada pada minyak kelapa sekitar 25%, sedangkan
untuk minyak kelapa sawit mempunyai kadar asam lemak bebas sekitar 3,2-4,6.
Perhitungan asam lemak bebas minyak dari asam-asam lemak yang ada dalam minyak,
untuk minyak kelapa dari asam laurat dan minyak kelapa sawit dari asam
palmitat. Asam lemak bebas ini digunakan untuk menentukan kualitas minyak
tersebut. Adanya proses pemanasan akan membuat minyak kelapa maupun minyak
kelapa sawit mengalami perubahan baik secara fisika maupun secara kimia.
Perubahan secara fisika dari suatu pemanasan biasanya warna minyak akan berubah
dari jernih menjadi kuning kecoklatan bila minyak digunakan berulangkali.
Pemanasan akan menaikkan kadar asam lemak bebas, akibatnya terjadi penurunan
kualitas minyak. Kualitas minyak yang menurun dapat ditunjukkan dengan adanya
kerusakan seperti bau tengik dan rasa yang tidak lezat, sehingga tidak memenuhi
syarat untuk dimanfaatkan sebagai minyak goreng ataupun minyak sayur. Kenaikan
asam lemak bebas disamping berdasarkan pada pemanasan juga dipengaruhi oleh
kontak langsung dengan udara.
2. Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan Terhadap Bilangan
Peroksida
Bilangan peroksida bertujuan
untuk mengetahui tingkat kerusakan pada minyak kelapa (VCO) yang mengalami
perlakuan pemanasan dan pemvakuman. Bilangan peroksida menunjukkan banyaknya
peroksida yang terbentuk didalam minyak dan dinyatakan dalam miliekuivalen dari
peroksida dalam setiap 1000 g sampel. Peroksida merupakan tahap awal dari
proses oksidasi. Untuk mengetahui peroksida yang ada di dalam minyak/lemak
dengan cara mereaksikan minyak dengan larutan KI. Reaksi ini dapat berjalan
secara sempurna dengan menghasilkan iodium bebas dalam larutan. Iodium bebas
ini dapat diketahui kuantitasnya dengan cara titrasi menggunakan larutan baku
natrium thiosulfat. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses oksidasi yaitu
adanya oksigen. Di samping itu pemanasan juga akan mengakibatkan kerusakan pada
minyak, karena. minyak akan mengalami proses oksidasi. Semakin tinggi suhu
pemanasan semakin besar pula kemungkinan minyak akan rusak
0 komentar:
Posting Komentar