LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

ISOLASI MIKROORGANISME

 

TONNI SITUMORANG

CGA 118 039

KELOMPOK III

 

 

 

   DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................       ii

DAFTAR ISI.....................................................................................     iii  

DAFTAR TABEL..............................................................................      iv  

DAFTAR GAMBAR.........................................................................      v   

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................      vi  

I. PENDAHULUAN

   1.1 Dasar Teori................................................................................      1

   1.2 Tujuan........................................................................................     2

II. METODOLOGI

    2.1 Waktu dan Tempat...................................................................      3

    2.2 Alat dan Bahan.........................................................................      3

    2.3 Prosedur Kerja..........................................................................      3

III  HASIL DAN PEMBAHASAN

      3.1 Hasil Pengamatan...................................................................      4

      3.2 Pembahasan............................................................................      5

IV  PENUTUP

      4.1 Kesimpulan.............................................................................      7

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

 


 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data pengamatan jumlah koloni................................................      5 

Tabel 2. Data pengamatan jumlah bakteri pada koloni...........................      5

 


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pengamatan  Susu Kedelai....................................................       7

Gambar 2. Pengamatan Saos Pentol........................................................      8

Gambar . Pengamatan Limbah cair Tahu................................................      9

 

 


 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lembar Kerja...........................................................................................      9 

Lembar ACC...........................................................................................      10 

 


 

I. PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori

      Isolasi adalah proses pengambilan atau pemisahan senyawa bahan alam dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Teknik isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat karena dalam padatan, sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Asnani, 2007).

       Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop, mikroorganisme meliputi bakteri, virus, jamur, dan ragi. Mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada makanan dan beberapa di antaranya (yang disebut pathogen) juga dapat menyebabkan keracunan makanan. Mikroorganisme yang lain menguntungkan dan dapat digunakan untuk mengubah karakteristik makanan sebagai bagian dari pemrosesan makanan (misalnya fermentasi sebagai salah satu tahap dalam pembuatan sosis, yoghurt, dan keju dan untuk memperpanjang masa simpan produk-produk tertentu (Buckle, 2007).

      Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat di encerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dilepas dengan aman, asam sulfat pekat yang harus di tambahkan ke dalam air dan tidak boleh sebaliknya. Tujuan pengenceran adalah untuk mendapatkan jumlah koloni yang dapat dihitung jika dilakukan dalam suatu ruang lingkup yang terbatas (Dwidjoseputro,D. 1992).

      Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni mikroorganisme yaitu : a). Metode gores, teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media; b. Metode tebar, setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah; c). Metode tuang, isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung; d). Metode tusuk, metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarn, 1997)

      Koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme sejenis hasil reproduksi yang mengumpul pada suatu medium kultur atau kumpulan-kumpulan mikroorganisme pada mediaum kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan suatu sel mikroorganisme. Morfologi koloni mikroorganisme merupakan ilmu yang mempelajari bentuk mikroorganisme itu sendiri dalam hal ini termasuk bentuk koloni mikroorganisme sarna diameter tempat tumbuh konfigurasi elevasi dan tepian koloni mikroorganisme. Cara menghitung jumlah koloni dapat dilakukan secara makroskopisdengan menggunakan colony counter (Plezar, 2006).

1.2. Tujuan

       Tujuan praktikum Mikrobiologi Industri dengan materi Isolasi Mikrooranisme adalah :

1. Mempelajari isolasi bakteri dan jamur

2.  Menghitung jumlah bakteri dan jamur


 




 

II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

       Praktikum Mikrobiologi Industri dengan materi Isolasi Mikrooranisme dilaksanakan hari, Rabu, 12 juni 2019 pada pukul 13:30-15:10 WIB bertempat di Laboratorium Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2 Alat dan Bahan

      Adapun alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi dengan materi isolasi mikroorganisme: laminar airflow, cawan petri, mikro pipet blue-tip, tabung reaksi, spatula, bunsen, wadah tabung reaksi, alumunium foil. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain : alkohol 70%, aquades, NA, PDA, saos pentol,limbah tahu.susu kedelai.

2.3         Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum Mikrobiologi Industri dengan materi Isolasi Mikroorganisme percobaan pada saos adalah :

1.        Menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap.

2.        Menyiapkan saos dan mengencerkannya terlebih dahulu dengan 1 ml aquades.

3.         Mengisi tabung reaksi dengan 9 ml aquades (dengan syarat, aquades beserta wadahnya harus sudah steril).

4.        Mengambil sampel (saos sebanyak 1 ml) dengan blue-tip.

5.        Mencampurkan bahan kedalam tabung reaksi.

6.        Mencampur atau mengaduk sampel dengan mixer portex hingga homogen (dengan cara menutupnya dengan telapak tangan supaya bahan tidak tumpah, selama mixer portex bekerja) selama 1 menit dengan 7 kali pengulangan.

7.        Mengambil sampel dengan blue –tip, kemudian memindahkannya ke wadah kedua (sampel kedua diambil dari sampel pertama, sampel ketiga diambil dari sampel kedua dan seterusnya dengan cara yang sama sebanyak 7 kali pengulangan dengan Memberi nama masing-masing ketujuh tabung reaksi dengan label nama pada pengenceran 10-1,10-2,10-3,10-4,10-5,10-6 dan 10-7.

8.        Memindahkan tabung reaksi ke wadah lain, kemudian beberapa saat kemudian, masuk ke tahapan pembungkusan dengan petri dan PDA.

9.         Menyiapkan PDA, cawan petri, ketujuh sampel (yang semula sudah disiapkan), lakban, bunsen, label nama, aquades dan laminar airflow (kondisi seluruh alat dan bahan harus dalam keadaan steril dan akan dilakukan pada laminar airflow.

10.       Menyemprotkan aquades ke telapak tangan dan menggosoknya supaya steril.

11.       Mengambil sampel dengan blue tip dimulai dari pengenceran 10-1, kemudian menempatkan sampel pertama ke dalam cawan petri dan memasukkan PDA secukupnya (1:1).

12.        Mencampurkan bahan supaya homogen, dengan cara menggoncangnya (3 kali percobaan dengan pengenceran 10-1,10-2 dan 10-3.

13.        Menutup cawan petri dengan tutupnya kemudian membungkusnya dengan lakban hingga bahan tetutup rapat (3 kali percobaan).

14.      Memanaskan cawan petri dengan bunsen. Dengan cara perlahan-lahan mengenai bagian sisi samping cawan petri ke bunsen (jangan terlalu panas karena tujuannya hanya mencegah terjadinya penggumpalan pada bahan) 3 kali percobaan).

15.      Memberi nama masing-masing cawan petri yang sudah selesai ditutup dan dipanaskan sesuai nama masing-masing pengencerannya dengan label nama 3 kali percobaan).

16.      Menyimpan bahan selama 3 hari dan melakukan perhitungan koloni mikroorganisme.

17.      Menuliskan data yang diperoleh.

 

 

 

 

 


 

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

       Tabel 1. Data pengamatan jumlah koloni.

No

Sampel

Pengenceran

10-1

10-2

10-3

10-4

1

Susu kedelai

282

73

35

18

2

Saos Pentol

290

285

11

-

3

Limbah cair tahu

658

475

105

88

Tabel 2. Data pengamatan jumlah bakteri pada koloni

No

Sampel

Faktor pengenceran yang mempengaruhi

Jumlah koloni dalam cawan

TPC

1

Susu kedelai

10-2

73

7300

10-3

35

35000

2

Saos Pentol

10-2 (dugaan)

285

28500

3

Limbah cair tahu

10-3

105

105000

10-4

88

880000

Perhitungan jumlah bakteri sampel masing-masing

Pengenceran 10-a   = jumlah koloni 


·         Susu kedelai

Pengenceran 10-1   = 282 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png   

                              = 282 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 101

                                        = 2820

Pengenceran 10-2   = 73 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                              = 73 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 102

                              = 7300

Pengenceran 10-3   = 35 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                              = 35 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 103

                              = 35000

Pengenceran 10-1   = 18 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                              = 18 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 104

                              = 180000

·         Saos

Pengenceran 10-1   = 290 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png   

                              = 290 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 101

                                        = 2900

Pengenceran 10-2   = 285 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                              = 285 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 102

                       

Pengenceran 10-3 = 11 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                                    = 11 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 103

                                  = 11000

     = 28500

·     Limbah cair tahu


Pengenceran 10-1   = 658 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png   

                              = 658 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 101

                                        = 6580

Pengenceran 10-2   = 475 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                              = 475 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 102

                              = 47500

 

Pengenceran 10-3   = 105 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                              = 105 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 103

                              = 105000

Pengenceran 10-4   = 88 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png

                              = 88 Description: https://www.blogger.com/img/img-grey-rectangle.png 103

                              = 880000


4.2 Pembahasan.


4.2.1 Susu kedelai

   Percobaan yang dilakukan hanya menggunakan medium PDA, PDA berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan fungi atau jamur, PDA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur. Pada proses pembuatan media, jarum ose digunakan untuk memindahkan biakan dari satu medium ke medium yang  lainnya. Goresan menggunakan jarun ose  pada permukaan atas medium agar yang terdapat pada cawan petri harus setipis mungkin dan penggoresan dilakukan secara zig-zag. Penggoresan bertujuan untuk mengisolasi koloni mikroba pada cawan petri, agar didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni, cara ini dilakukan dengan menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba  pada  permukaan  medium agar yang sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi maka pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Dari hasil pengamatan praktikum seperti pada tabel dapat di ketahui Pada pengamatan media PDA dan jumlah koloni mikroba pada susu kedelai dengan pengenceran 10-1 terdapat mikroba sebanyak 282 koloni, dengan pengenceran selanjutnya pada 10-2 terjadinya penurunan mikroba secara berkala terdapat 73 koloni, pada pengenceran 10-3 yaitu 35 koloni, 10-4 terdapat 18 koloni, koloni. Hal ini dianggap wajar karena terjadinya penurunan, ada beberapa faktor pertumbuhan mikroba misalnya perubahan pH, kekurangan nutrisi dan makanan dan populasinya yang padat, menyebabkan mikroba tidak mampu bertahan. Setelah melakukan perhitungan pengenceran pada 10-1 diperoleh jumlah bakteri sebanyak 2820, pada pengenceran 10-2 diperoleh jumlah bakteri sebanyak 7300, pengenceran pada 10-3 yang hasilnya 35.000 mikroba, sedangkan pada pengenceran 10-4 diperoleh jumlah bakteri sebanyak 880000, dimana pertumbuhan bakteri yang cepat dan seimbang. Menurut SNI pada susu kedelai dalam bentuk kapang yaitu 5 x 10-5 koloni/ml, apabila dibandingkan dalam pengamatan bahwa susu kedelai tidak layak untuk dikonsumsi.

4.2.2 Saos Pentol

       Dari hasil pengamatan praktikum dapat di ketahui pada pengamatan media PDA dan jumlah koloni mikroba pada saos pentol pada pengenceran 10-1 terdapat mikroba sebanyak 290 koloni, dengan pengenceran selanjutnya pada 10-2 terjadinya penurunan mikroba secara berkala terdapat 285 koloni, pada pengenceran 10-3 yaitu 11 koloni, pada pengenceran 10-4 tidak terdapat mikroba. Setelah melakukan perhitungan pengenceran pada 10-1 diperoleh jumlah bakteri sebanyak 2900, pada pengenceran 10-2 diperoleh jumlah bakteri 28500, pengenceran pada 10-3 yang hasilnya 11.000 mikroba, sedangkan pada pengenceran 10-4 tidak ditemukan jumlah bakteri sebanyak, apabila dibandingkan dalam pengamatan bahwa saos pentol layak untuk dikonsumsi. Dari ketiga bahan setelah pengenceran pada 10-4 hanya saos pentol yang tidak memiliki mikroba didalam nya, hal ini di sebabkan oleh karena pada saat pembuatan saos pentol, saos tersebut melalui tahap pemanasan sehingga mikroba yang ada pada saos tersebut mati, dan juga adanya bahan pengawet yang di campurkan dengan saos untuk menjaga daya tahan saos tersebut, dimana bahan pengawet tersebut mengandung bahan kimia yang dapat menonaktifkan beberapa mikroba.

 

4.2.3 Limbah Cair Tahu

 

Pengamatan media PDA dan jumlah koloni pada Limbah Tahu dengan pengenceran 10-1 terdapat mikroba sebanyak 658 koloni, pengenceran 10-2 dengan hasil 475 koloni mikroba, dengan pengenceran 10-3 dengan hasil 105 koloni, pada pengenceran selanjutnya 10-4 dengan hasil 88 koloni. Setelah melakukan perhitungan pengenceran pada 10-1 diperoleh jumlah bakteri sebanyak 6.580, pada pengenceran 10-2 diperoleh jumlah bakteri sebanyak 47500, pengenceran pada 10-3 yang hasilnya 105.000 mikroba, sedangkan pada pengenceran 10-4 dengan jumlah mikroba 880.000. Dari ketiga bahan jumlah mikroba yangpaling banyak adalah pada limbah cair tahu, hal ini disebabkan karena pada limbah tahu tidak mendapatkan penaganan yang bertujuan untuk membunuh mukroba, layaknya seperti limbah, limbah cair tahu dibuang pada  tempat pembuangan sehingga mikroba cepat tumbuh pada limbah tersebut. Morfologi bakteri yang ditemukan pada ketiga bahan yaitu bekteri yang berbentuk bulat dan penggoresan yang dilakukan secara zig zag yaitu berbentuk memanjang.

   


 


 

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

        Dari praktikum hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa: Pengertian dari Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel. Kesalahan teknik penggoresan dapat menyebabkan bakteri tidak dapat hidup pada cawan petri, isolasi yaitu memisahkan bakteri yang di inginkan dari gabungan bakteri untuk mendapatkan biakan murni, Isolasi dapat di lakukan dengan 2 cara penggoresan dan peleburan.

       Untuk mengetahui jumlah bakteri pada bahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pengenceran 10-a = jumlah koloni  dan diperoleh jumlah bakteri pada masing-masing bahan yaitu pada susu kedelai Pengenceran 10-1 adalah 2820, Pengenceran 10-2 sebanyak 7300, Pengenceran 10-3 sebanyak 35000, dan Pengenceran 10-4 sebanyak 180.000. Pada saos pentol, dengan rumus yang sama, diperoleh jumlah bakteri Pengenceran 10-1 adalah 2900, Pengenceran 10-2 sebanyak 28.500, Pengenceran 10-3. Sedangkan pada limbah cair tahu, dengan menggunakan rumus yang sama di peroleh jumlah bakteri pada pengenceran 10-1 adalah 6.580, Pengenceran 10-2 sebanyak 47.500, Pengenceran 10-3 sebanyak 105.000, dan Pengenceran 10-4 sebanyak 880.000. Dari data diatas dapat diketahui jumlah bakteri yang paling banyak adalah pada bahan limbah cair tahu, dan paling sedikit pada saos pentol.

 


 


 


DAFTAR PUSTAKA

Asnani. Teknik Isolasi Mikroorganisme. Jakarta : Gramedia (2007) 2-3

Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Dwidjoseputro,D. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi .https :// www. academia.edu /38516157 / Jurnal Mikrobiologi. Diakses pada tanggal 24 juni 2019 pukul 20.00 WIB

Plezar.2006. is accumulation of sesquiterpenoid phytoalexins induced in tobacco plants constitutively producing saalicylic acid plant sci,162: 989-993

Rusdimin. 2003. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: Pt Gramedia, vol 2, 180-182

 

 



Cari Blog Ini

Terbaru

SYARAT TUMBUH KELAPA SAWIT

Popular Posts