Limbah adalah hasil buangan dari suatu proses buangan industri atau rumah tangga yang langsung di buang atau di olah kembali. Pada pemukiman masarakata khususnya yang berempat tinggal di sekitar aliran air sungai sering terdampaak masalah akibat pencemaran limbah dari industri maupun limbah rumah tangga. Hal ini yang membuat pengolahan Limbah industri menjadi penting untuk di ketahui oleh para masarakat. Khususnya pengolahan limbah secara fisik, 
    Pengolahan limbah secara fisik adalah pengolahan limbah dengan menggunakan motode dan alat pengolahan untuk mendapatkan suatu nilai yang dapat digunakan dari limbah kembali, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. 

A.      Absorpsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Menurut Nurhidayati, 2009 Absorbsi adalah proses terjebaknya partikel atau absorbat oleh bahan yang berpori/absorbent. Dimana proses ini hanya bisa terjadi ketika absorbent mempunyai rongga/pori. Semakin besar pori pada absorbent maka daya serap pada partikel pengotor akan semakin besar.
1. Tujuan Proses
Tujuan proses Absorpsi dalam dunia Industri adalah Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya. Contoh : Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas (Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%) dapat dihasilkan melalui proses absorbsi

2. Mekanisme Proses
a)        Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
b)   Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat.
3.   Fungsi
Absorpsi merupakan metode umum yang berfungsi  untuk Menghilangkan impuritis dari gas (absorpsi). Hal ini dilakukan dengan mengalirkan absorben liquid (pelarut) secara countercurrent terhadap campuran uap/gas (absorpsi) atau suatu vapor countercurrent terhadap campuran liquid (stripping).

B. Kristalisasi
Kristalisasi adalah teknik pemisahan dan pemurnian yang digunakan untuk mendapatkan material dengan variasi yang berbeda. Kristalisasi dapat juga didefinisikan sebagai fase perubahan dari larutan menjadi suatu produk kristal (Myerson, 2002). Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa dari suat zat terlarut dari cairan larutan ke fase kristal padat.
1. Tujuan Proses
Secara umum tujuan dari kristalisasi adalah menghasilkan produk kristal dengan kualitas seperti yang di harapkan. Kualitas krisal yang di hasilkan dapat di tentukan dari parameter produk yaitu distribusi ukuran kristal, kemurnian kristal dan bentuk krisal
2. Mekanisme Proses
Mekanisme kristalisasi terdiri dari dua tahap, yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal.
a).Nukleasi 
Nukleasi terjadi akibat penggabungan molekul solut membentuk cluster  yang kemudian tumbuh menjadi kristal. Dalam larutan lewat jenuh, solute terdifusi ke cluster dan tumbuh menjadi lebih stabil. Jika ukuran kristal lebih besar,kelarutannya lebih kecil, sebaliknya jika ukuran kristal lebih kecil maka kelarutannyalebih besar. Oleh karena itu, jika ada kristal yang berukuran lebih besar maka kristalakan tumbuh, sedangkan kristal kecil akan terlarut lagi.
b). Pertumbuhan kristalisasi
 Pertumbuhan kristalisasi merupakan tahap setelah nukleasi inti kristal yang terbenuk pada tahap nukleasi akan bertabrakan debgan kristal lain atau benda lain seperti pengaduk atau pendingin tangka. Oleh karena itu proses kristalisasi dapat dipercepat dengan pengadukan ataupun penambahan bibit kristal

3. Fungsi
Metode kristalisasi berfungsi untuk
1.Pemisahan Misal: pemurnian gula dan fraksinasi lemak
2.Mendapatkan tekstur

C. Dialisa
Dialisa adalah proses pembuangan limbah metabolik dan kelebihancairan dari tubuh. Menurut (Mahdiana, 2011) dialisa adalah metode terapi yang bertujuan untuk menggantikan fungsi atau kerja ginjal, yaitu membuang zat-zat sisa dan kelebihan cairan dari tubuh. Ada dua jenis dialisa yaitu hemodialisa dan dialysis peritoneal.
1. Tujuan Proses
Tujuan Proses dialisa adalah
a. Dialisis membantu menggantikan fungsi ginjal
b. Meningkatkan kelangsungan hidup
c. Memulihkan kondisi ginjal Anda
d. Memungkinkan pasien dapat hidup normal
e. Meminimalisir kerusakan organ lain

2. Mekanisme Proses
Dialisis bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu hemodialisis (cuci darah) dan dialisis peritoneal (cuci darah lewat perut). Metode yang kedua inilah yang disebut CAPD.
Cara Kerja CAPD
CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) diawali dengan pembuatan sebuah lubang kecil di dekat pusar pasien oleh dokter bedah. Lubang kecil ini berguna untuk memasukkan selang (kateter) ke dalam rongga perut (rongga peritoneum). Kateter akan dibiarkan berada di rongga perut agar pasien dapat melakukan proses dialisis sendiri.
·           Setiap kali hendak melakukan cuci darah, pasien gagal ginjal harus menghubungkan kantong berisi cairan dialisat baru ke kateter dan menunggu sampai cairan tersebut mengisi rongga perutnya.
·     Cairan dialisat kemudian dibiarkan di dalam rongga perut selama beberapa jam. Ketika darah melewati pembuluh darah di peritoneum, zat-zat sisa dari darah tersebut akan diserap oleh cairan dialisat ini.
·       Cairan dialisat yang sudah tercampur dengan zat-zat sisa akan dialirkan keluar melalui perut ke kantong lain yang kosong.
3. Fungsi
Mesin dialisa ini berperan sebagai ginjal artifisial (ginjal buatan) yang dapat menyingkirkan zat-zat kotor, garam, serta air berlebih yang ada di dalam darah pengidap. Dalam proses ini, pembuluh darah pasien akan dimasukkan jarum oleh petugas medis.

D. Electrodialisa
Elektrodialisis (ED) adalah proses pemisahan elektrokimia dimana spesi bermuatan dipindahkan dari suatu larutan ke larutan lain. Elektrodialisis juga merupakan metode kombinasi dari dialisis dan elektrolisis.
1. Tujuan Proses
Tujuan Proses Electrodialisa adalah untuk menciptakan air minum yang bersih dan layak di konsumsi masarakat dengan penyaringan dan teknologi yang canggih.
2. Mekanisme Proses
Elektrodialisis dapat dilakukan pada dua macam sel utama:
a. sel multimembran untuk pencairan-pemekatan larutan dan aplikasi disosiasi air (membrane phenomena), prinsip pencairan-pemekatan larutan diaplikasikan sebagian besar dalam proses demineralisasi susu atau produk-produk sampingannya. Penggunaan elektrodialisis dengan membran monopolar adalah pemisahan protein, produksi kaseinat asam dan dalam bioreaktor yang memproduksi asam organik.
b. sel elektrolisis untuk reaksi reduksi oksidasi (electrode phenomena).
Penggunaan elektrodialisis sebagai sebuah proses membran juga berkembang karena adanya jenis membran baru yaitu membran bipolar. Pada industri susu membran bipolar dapat mendisosiasi molekul air. Elektrodialisis dengan membran bipolar diaplikasikan pada proses produksi asam latat dari fermentasi produk whey, produksi kasein dan fraksinasi protein whey. Dua aplikasi utama reaksi elektroda adalah koagulasi elektrokimia (EC) untuk presipitasi protein susu, dan elektroreduksi untuk mereduksi ikatan disulfida dalam protein. Fenomena elektrodialisis berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam industri susu, dan lebih luasnya, dalam industri makanan.

3. Fungsi
Elektrodialisis (ED) digunakan untuk membawa ion garam dari satu larutan melalui membran pertukaran ion dari larutan lainnya di bawah pengaruh perbedaan potensial listrik yang diterapkan. Hal ini dilakukan dalam suatu konfigurasi yang disebut sebagai suatu sel elektrodialisis







Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari pemurnian bagian tumbuhan, dibuat secara sintetik yang dimurnikan dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Pada umumnya minyak goreng berasal dari minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Minyak goreng umumnya berbentuk cair dalam suhu kamar.

A. Pengolahan minyak
Pengolahan minyak kelapa dapat dilakukan secara tradisional ataupun modern. Dalam pengolahan minyak dikenal tiga metode, yaitu
1.    metode basah (wet method, wet process),
2.    ekspresi (tekanan press)
3.    ekstraksi minyak dengan pelarut.
Dengan adanya berbagai metode pengolahan minyak kelapa tersebut maka akan dihasilkan pula berbagai kualitas minyak kelapa. Disamping faktor pengolahan minyak kelapa, buah kelapa sendiripun berpengaruh terhadap kualitas dari minyak kelapa. Pemilihan buah kelapa yang baik akan dihasilkan minyak yang mempunyai kualitas yang baik pula. VCO hasil dari proses pembuatan minyak secara basah dengan cara pemancingan dipanaskan dan divakum. Perlakuan pemanasan dan pemvakuman terhadap VCO untuk menghilangkan bau dan rasa kelapa yang masih terasa dalam minyak kelapa. Minyak kelapa yang mendapat perlakuan pemanasan sebelumnya divakum terlebih dahulu dengan maksud agar dalam suasana pemanasan minyak kelapa tidak ada oksigen yang masuk sehingga minyak kelapa tidak mudah teroksidasi. Pemvakuman dilakukan pada tekanan 270 mmHg selama 1 jam. Proses pemvakuman dan pemanasan ini dilakukan dalam suhu 80 o C, 100 o C, dan 150 o C dengan lama waktu pemanasan 1, 2, dan 3 jam.

B. Pengaruh Suhu Terhadap Kualitas Minyak
     Suhu merupakan faktor penting dalam kualitas minyak beriku pengaruh suhu terhadap kualitas minyak.
1). Pengaruh Suhu dan lama Pemanasan terhadap Angka Asam Lemak Bebas (%  FFA)
Kadar asam lemak bebas adalah banyaknya prosentase asam lemak untuk setiap 100 g minyak dalam setiap 1 mg NaOH. Didalam minyak kelapa maupun minyak kelapa sawit terkandung asam lemak bebas, akan tetapi prosentase kandungannya berbeda-beda. Adanya asam lemak bebas dikarenakan peruraian dari gliserida oleh adanya perlakuan kimia atau reaksi bakteri yang dipercepat oleh sinar dan panas. Kandungan asam lemak bebas yang ada pada minyak kelapa sekitar 25%, sedangkan untuk minyak kelapa sawit mempunyai kadar asam lemak bebas sekitar 3,2-4,6. Perhitungan asam lemak bebas minyak dari asam-asam lemak yang ada dalam minyak, untuk minyak kelapa dari asam laurat dan minyak kelapa sawit dari asam palmitat. Asam lemak bebas ini digunakan untuk menentukan kualitas minyak tersebut. Adanya proses pemanasan akan membuat minyak kelapa maupun minyak kelapa sawit mengalami perubahan baik secara fisika maupun secara kimia. Perubahan secara fisika dari suatu pemanasan biasanya warna minyak akan berubah dari jernih menjadi kuning kecoklatan bila minyak digunakan berulangkali. Pemanasan akan menaikkan kadar asam lemak bebas, akibatnya terjadi penurunan kualitas minyak. Kualitas minyak yang menurun dapat ditunjukkan dengan adanya kerusakan seperti bau tengik dan rasa yang tidak lezat, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dimanfaatkan sebagai minyak goreng ataupun minyak sayur. Kenaikan asam lemak bebas disamping berdasarkan pada pemanasan juga dipengaruhi oleh kontak langsung dengan udara.

2. Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan Terhadap Bilangan Peroksida
Bilangan peroksida bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan pada minyak kelapa (VCO) yang mengalami perlakuan pemanasan dan pemvakuman. Bilangan peroksida menunjukkan banyaknya peroksida yang terbentuk didalam minyak dan dinyatakan dalam miliekuivalen dari peroksida dalam setiap 1000 g sampel. Peroksida merupakan tahap awal dari proses oksidasi. Untuk mengetahui peroksida yang ada di dalam minyak/lemak dengan cara mereaksikan minyak dengan larutan KI. Reaksi ini dapat berjalan secara sempurna dengan menghasilkan iodium bebas dalam larutan. Iodium bebas ini dapat diketahui kuantitasnya dengan cara titrasi menggunakan larutan baku natrium thiosulfat. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses oksidasi yaitu adanya oksigen. Di samping itu pemanasan juga akan mengakibatkan kerusakan pada minyak, karena. minyak akan mengalami proses oksidasi. Semakin tinggi suhu pemanasan semakin besar pula kemungkinan minyak akan rusak




A.      Absorpsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Menurut Nurhidayati, 2009 Absorbsi adalah proses terjebaknya partikel atau absorbat oleh bahan yang berpori/absorbent. Dimana proses ini hanya bisa terjadi ketika absorbent mempunyai rongga/pori. Semakin besar pori pada absorbent maka daya serap pada partikel pengotor akan semakin besar.
1. Tujuan Proses
Tujuan proses Absorpsi dalam dunia Industri adalah Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya. Contoh : Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas (Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%) dapat dihasilkan melalui proses absorbsi
2. Mekanisme Proses
a)        Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
b)        Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat.
                                             Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses - ppt download
Sumber : Gede H cahyana
3.   Fungsi
Absorpsi merupakan metode umum yang berfungsi  untuk Menghilangkan impuritis dari gas (absorpsi). Hal ini dilakukan dengan mengalirkan absorben liquid (pelarut) secara countercurrent terhadap campuran uap/gas (absorpsi) atau suatu vapor countercurrent terhadap campuran liquid (stripping).

B. Kristalisasi
Kristalisasi adalah teknik pemisahan dan pemurnian yang digunakan untuk mendapatkan material dengan variasi yang berbeda. Kristalisasi dapat juga didefinisikan sebagai fase perubahan dari larutan menjadi suatu produk kristal (Myerson, 2002). Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa dari suat zat terlarut dari cairan larutan ke fase kristal padat.
1. Tujuan Proses
Secara umum tujuan dari kristalisasi adalah menghasilkan produk kristal dengan kualitas seperti yang di harapkan. Kualitas krisal yang di hasilkan dapat di tentukan dari parameter produk yaitu distribusi ukuran kristal, kemurnian kristal dan bentuk krisal
2. Mekanisme Proses
Mekanisme kristalisasi terdiri dari dua tahap, yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal.
a).Nukleasi 
Nukleasi terjadi akibat penggabungan molekul solut membentuk cluster  yang kemudian tumbuh menjadi kristal. Dalam larutan lewat jenuh, solute terdifusi ke cluster dan tumbuh menjadi lebih stabil. Jika ukuran kristal lebih besar,kelarutannya lebih kecil, sebaliknya jika ukuran kristal lebih kecil maka kelarutannyalebih besar. Oleh karena itu, jika ada kristal yang berukuran lebih besar maka kristalakan tumbuh, sedangkan kristal kecil akan terlarut lagi.
b). Pertumbuhan kristalisasi
 Pertumbuhan kristalisasi merupakan tahap setelah nukleasi inti kristal yang terbenuk pada tahap nukleasi akan bertabrakan debgan kristal lain atau benda lain seperti pengaduk atau pendingin tangka. Oleh karena itu proses kristalisasi dapat dipercepat dengan pengadukan ataupun penambahan bibit kristal
Taman Belajar Pemisahan Campuran: Kristalisasi
Sumber : Biomagz
3. Fungsi
Metode kristalisasi berfungsi untuk
1.Pemisahan Misal: pemurnian gula dan fraksinasi lemak
2.Mendapatkan tekstur

C. Dialisa
Dialisa adalah proses pembuangan limbah metabolik dan kelebihancairan dari tubuh. Menurut (Mahdiana, 2011) dialisa adalah metode terapi yang bertujuan untuk menggantikan fungsi atau kerja ginjal, yaitu membuang zat-zat sisa dan kelebihan cairan dari tubuh. Ada dua jenis dialisa yaitu hemodialisa dan dialysis peritoneal.

HEMODIALISIS / CUCI DARAH
Sumber : Dialab
1. Tujuan Proses
Tujuan Proses dialisa adalah
a. Dialisis membantu menggantikan fungsi ginjal
b. Meningkatkan kelangsungan hidup
c. Memulihkan kondisi ginjal Anda
d. Memungkinkan pasien dapat hidup normal
e. Meminimalisir kerusakan organ lain
2. Mekanisme Proses
Dialisis bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu hemodialisis (cuci darah) dan dialisis peritoneal (cuci darah lewat perut). Metode yang kedua inilah yang disebut CAPD.
Cara Kerja CAPD
CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) diawali dengan pembuatan sebuah lubang kecil di dekat pusar pasien oleh dokter bedah. Lubang kecil ini berguna untuk memasukkan selang (kateter) ke dalam rongga perut (rongga peritoneum). Kateter akan dibiarkan berada di rongga perut agar pasien dapat melakukan proses dialisis sendiri.

sumber : bem FKUPM
·           Setiap kali hendak melakukan cuci darah, pasien gagal ginjal harus menghubungkan kantong berisi cairan dialisat baru ke kateter dan menunggu sampai cairan tersebut mengisi rongga perutnya.
·           Cairan dialisat kemudian dibiarkan di dalam rongga perut selama beberapa jam. Ketika darah melewati pembuluh darah di peritoneum, zat-zat sisa dari darah tersebut akan diserap oleh cairan dialisat ini.
·           Cairan dialisat yang sudah tercampur dengan zat-zat sisa akan dialirkan keluar melalui perut ke kantong lain yang kosong.
3. Fungsi
Mesin dialisa ini berperan sebagai ginjal artifisial (ginjal buatan) yang dapat menyingkirkan zat-zat kotor, garam, serta air berlebih yang ada di dalam darah pengidap. Dalam proses ini, pembuluh darah pasien akan dimasukkan jarum oleh petugas medis.

D. Electrodialisa
Elektrodialisis (ED) adalah proses pemisahan elektrokimia dimana spesi bermuatan dipindahkan dari suatu larutan ke larutan lain. Elektrodialisis juga merupakan metode kombinasi dari dialisis dan elektrolisis.
Elektrodialisis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sumber : wikipedia
1. Tujuan Proses
Tujuan Proses Electrodialisa adalah untuk menciptakan air minum yang bersih dan layak di konsumsi masarakat dengan penyaringan dan teknologi yang canggih.
2. Mekanisme Proses
Elektrodialisis dapat dilakukan pada dua macam sel utama:
a. sel multimembran untuk pencairan-pemekatan larutan dan aplikasi disosiasi air (membrane phenomena), prinsip pencairan-pemekatan larutan diaplikasikan sebagian besar dalam proses demineralisasi susu atau produk-produk sampingannya. Penggunaan elektrodialisis dengan membran monopolar adalah pemisahan protein, produksi kaseinat asam dan dalam bioreaktor yang memproduksi asam organik.
b. sel elektrolisis untuk reaksi reduksi oksidasi (electrode phenomena).
Penggunaan elektrodialisis sebagai sebuah proses membran juga berkembang karena adanya jenis membran baru yaitu membran bipolar. Pada industri susu membran bipolar dapat mendisosiasi molekul air. Elektrodialisis dengan membran bipolar diaplikasikan pada proses produksi asam latat dari fermentasi produk whey, produksi kasein dan fraksinasi protein whey. Dua aplikasi utama reaksi elektroda adalah koagulasi elektrokimia (EC) untuk presipitasi protein susu, dan elektroreduksi untuk mereduksi ikatan disulfida dalam protein. Fenomena elektrodialisis berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam industri susu, dan lebih luasnya, dalam industri makanan.

3. Fungsi
Elektrodialisis (ED) digunakan untuk membawa ion garam dari satu larutan melalui membran pertukaran ion dari larutan lainnya di bawah pengaruh perbedaan potensial listrik yang diterapkan. Hal ini dilakukan dalam suatu konfigurasi yang disebut sebagai suatu sel elektrodialisis


Nama : Tonni Siumorang
NIM  :  CGA 118 039


Cari Blog Ini

Terbaru

SYARAT TUMBUH KELAPA SAWIT

Popular Posts