1. Iklim:

           Curah hujan dan evapotranspirasi

           Penyinaran Matahari

           Suhu

  1. Tanah:

           Fisika tanah

           Kimia tanah

           Biologi tanah

1.1 Curah hujan dan evapotranspirasi

o      2000 mm/tahun, terbagi merata sepanjang tahun, tidak terdapat periode kering yang tegas

o   CH tinggi: produksi bunga tinggi, prosentase buah jadi rendah, penyerbukan terhambat, sebagian besar pollen terhanyut oleh air hujan

o  CH rendah: pembentukan daun dihambat, pembentukan bunga dan buah dihambat (bunga/buah terbentuk pada ketiak daun)

o      Daerah dengan 2-4 bulan kering, kelapa sawitnya memiliki produktifitas yang rendah

o      Permasalahan 2-4 bulan kering bisa diminimalkan pengaruhnya apabila di wilayah tersebut :

§ Tanahnya memiliki kemampuan menahan lengas tinggi produktifitasnya bisa meningkat 100%

§  Permukaan air tanahnya dangkal dapat meningkatkan produktifitas kelapa sawit

§  Pengaturan system drainase.

1.2 Penyinaran Matahari

o              Minimal 5 jam penyinaran per hari, sepanjang tahun

o           Kondisi ideal: paling tidak terdapat periode 3 bulan dalam 1 tahun yang penyinarannya 7 jam per hari

Intensitas penyinaran:

o              Kelapa sawit termasuk sun plant

o              > 80%

o       < 80%: ternaungi, jarak tanam terlalu rapat  akibatnya adalah: bunga mengalami aborsi, produktivitas rendah

1.3 Suhu

o            Suhu: mempengaruhi aktifitas biokimia dan metabolisme dalam tubuh tanaman

o            20°C: suhu minimal bagi pertumbuhan vegetatif

o            22-23°C: suhu rata-rata tahunan yang diperlukan untuk produksi buah

o            Suhu: terkait dengan garis lintang dan elevasi

o            Batas lintang ideal: 10 – 120LU/LS, untuk ketinggian tempat 5 – 400 m dpl

o            Pada lintang > 120 , suhu optimal untuk tanaman sawit tidak pernah tercapai

o    Garis lintang juga berkaitan dengan CH dan penyinaran. Di daerah dekat equator, cocok untuk sawit karena CH tinggi, merata sepanjang tahun, IC tinggi, panjang penyinaran rata-rata 11 jam

o      Pada ketinggian > 400 m dpl, suhu mulai sejuk, produksi terhambat, kurang optimal untuk pembudidayaan sawit

2 Kesesuaian Lahan

Ordo :

      sesuai (S)

      tidak sesuai (N)

Kelas :

      sangat sesuai (S1),

      cukup sesuai (S2),

      sesuai marginal (S3),

      tidak sesuai saat ini (N1),

      tidak sesuai permanen (N2)

Persyaratan

 

Kelas Kesesuaian Lahan

S1

S2

S3

N

Temperatur (oC)

25-28

22-25/

28-32

20-22/

32-35

< 20/

> 35

Curah hujan (mm)

1700-2500

1450-1700/ 2500-3500

1250-1450/

3500-4000

< 1250 / > 4000

Defisit air (mm/thn)

0 - 150

150 - 200

250 - 400

> 400

Hari terpanjang tidak hujan

< 10

< 10

< 10

> 10

pH tanah

5,0 – 6,5

4,2 – 5,0

< 4,2

 

Penyinaran (jam)

≥ 6

≥ 6

< 6

< 6

Kelembaban (%)

≥ 80

≥ 80

< 80

< 80


Persyaratan

Kelas Kesesuaian Lahan

S1

S2

S3

N

Tinggi (m dpl)

0-400

0-400

0-400

0-400

Topografi

Datar-ombak

Datar-gelombang

berbukit

Curam

Lereng (%)

0-15

16-25

25-36

> 36

Solum (cm)

> 80

80

60-80

< 60

Dalam air (cm)

> 80

60-80

50-60

40-50

Tekstur

Lp-lpli

Lip-li

Plp-li

P

Organik (cm)

5-10

5-10

5-10

< 5

Batuan

dalam

dalam

dalam

dangkal

Erosi

t.a

t.a

t.a

sedikit

Drainase

baik

baik

Agak baik

Agak baik

Banjir

t.a

t.a

t.a

Sedikit

Pasang surut

t.a

t.a

t.a

ada



 

Klasifikasi

Kingdom         : Plantae

Sub KingdomTracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi               Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Kelas               :  Angiospermae

Ordo               :  Monocotyladonae

Famili             :  Palmae (Arecaceae)

Sub Famili      :  Cocoideae

Genus              :  Elaeis

Jenis                :  Elaeis guineensis Jacq


Asal Usul Kelapa Sawit

Cook (1942) → Amerika Selatan tumbuh alamiah  di pantai Brasil, kebanyakan  palma berasal                                        dari Amerika  Selatan.

Zeven (1965) → Benua Afrika: Penemuan fosil tepung sari  (pollen) yang terdapat dalam                                                   lapisan-   lapisan arkeologis  dari zaman Miocene, indikasikelapa sawit tumbuh                                       sejak lama di Afrika.

Hunger  →  Afrika satu jenis kelapa sawit (Eleais guineensis),    sedangkan Amerika Selatan  Eleais     melanococca dikenal Corozo


Varietas Kelapa Sawit Berdasarkan Warna Buah

Nigrescens: Warna buah violet sampai hitam waktu muda dan berubah menjadi merah-kuning (orange) kemerahan pada waktu matang.

Virescens: Warna buah hijau waktu muda dan sesudah matang berwarna merah-kuning (orange)

Albescens: Pangkal buah muda berwarna kekuningan sangat pucat, saat masak berwarna kuning tua, tembus cahaya karena mengandung sedikit karotein. Ujung buah berwarna ungu kehitaman.  Tipe buah ini sulit dijumpai




Akar (Radix)

Sistem perakaran serabut

Fungsi: Menopang tanaman, menyerap air dan hara, dan respirasi

Akar pertama dari kecambah → Radikula ± 15 cm.

Akar primer keluar dari pangkal batang jumlahnya sangat banyak dengan diameter 5,0 – 10,0 mm dan tumbuh ke bawah. Akar sekunder, tertier dan kuarter ukurannya semakin kecil dengan diameter masing-masing 2,0 – 4,0 mm, 0,7 – 2,0 mm dan 0,1 – 0,3 mm.

Dari akar primer tumbuh akar sekunder yang tumbuh horisontal dan dari akar sekunder tumbuh juga akar tertier dan kuarter yang berada dekat pada permukaan tanah



Batang (Caulis)

Batang kelapa sawit berbentuk silinderis, tumbuh tegak lurus dibungkus oleh pangkal pelepah daun (Frond Base).  Tinggi batang bertambah sekitar 30 - 45 cm per tahun

Peranan Batang bagi tanaman

Mendukung bagian-bagian tubuh yang berada di atas tanah, yaitu : daun, bunga dan buah.

Sebagai jalan pengangkutan air dan zat makanan dari bawah sampai ke atas

Asimilasi dari atas ke bagian-bagian yang membutuhkannya.

Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan




Daun (Folium)

Susunan daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk.  Susunan ini menyerupai susunan daun pada tanaman kelapa. 

Panjang pelepah daun sekitar  7,5 – 9 m. 

Jumlah anak daun pada setiap pelepah berkisar antara 250–400 helai. 

Produksi pelepah daun selama satu tahun mencapai 20–30 pelepah










Bagian Daun :

           Petiol: Tangkai daun yang merupakan bagian antara daun dan batang

           Rachis: Tempat anak daun melekat.

           Leaflets: Kumpulan anak daun

           Lamina: Helai daun

           Midrib: Tulang anak daun

Fungsi Daun :

           Pengambilan zat makanan (resorbsi) terutama CO2

           Pengolahan zat makanan (asimilasi)

           Penguapan air (transpirasi)

           Pernafasan (respirasi)



Bunga (Flos)

               BUNGA JANTAN                   BUNGA BETINA

Monoecious, artinya bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon, tetapi tidak pada satu tandan yang sama.

Hermaprodit : Bunga jantan dan bunga betina  terdapat pada satu tandan

Awal muncul bunga  pada umur 12 – 14 bulan

Setiap ketiak pelepah berpotensi mengeluarkan bunga



      

Buah (Fructus)

       Buah Kelapa Sawit terkumpul di dalam tandan.

        Berdasarkan letaknya pada tandan, buah (brondolan) dibedakan menjadi 2 bagian yaitu buah dalam dan buah luar.

       Jadi atau tidaknya buah tergantung dari penyerbukan. Bila penyerbukan gagal maka buah tidak akan berkembang (parthenocarpi).




Cari Blog Ini

Terbaru

SYARAT TUMBUH KELAPA SAWIT

Popular Posts